Kenaikan harga BBM jadi bahan Demokrat-PDIP "berkelahi"

Presiden Jokowi resmi menaikkan harga ketiga jenis BBM pada 3 September 2022.

Ilustrasi BBM. Alinea.id/Oky Diaz

Selain berdampak terhadap perekonomian, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga memicu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat saling melempar kritik. Mulanya, cibiran disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Andi Arief, Selasa (6/9).

Melalui akun Twitter @Andiarief__, dia mengakui, Presiden ke-6 RI sekaligus eks Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sempat menaikkan harga BBM hingga 4 kali. Namun, diikuti penurunan harga setelahnya.

Pernyataan tersebut disampaikan merespons keterangan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, tentang kenaikan harga BBM oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) per 3 September 2022. Baginya, statement Hasto aneh.

"Mengapa Sekjen Hasto menyatakan, bahwa dia menyayangi rakyat, tapi memahami kenaikan BBM? Ini sifat yang cukup aneh," twitnya. "Bagaimana mungkin pro rakyat, tapi setuju dengan kenaikan BBM?"

Gayung bersambut, kata berjawab. Giliran kader PDIP, Adian Napitupulu, yang membalas. Dia juga mengkritik rencana Partai Demokrat menerjunkan kader-kadernya untuk mengadakan aksi menolak kenaikan harga BBM.