Kubu Prabowo-Sandi menilai kasus Dahnil Anzar politis

Pengusutan kasus ini dinilai politis, karena dibuka saat pertaruhan politik 2019 tengah berlangsung.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Aznar Simanjuntak (tengah) memasuki ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Jakarta, Jumat (26/10)./ Antara Foto

Kubu calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mempertanyakan mencuatnya kasus dugaan korupsi dana Apel dan Kemah Pemuda Islam Indonesia 2017, yang menyeret nama Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzhar Simanjuntak. Pengusutan kasus ini dinilai politis, karena dibuka saat pertaruhan politik 2019 tengah berlangsung.

Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, M Taufik, mempertanyakan pemeriksaan polisi terhadap Dahnil. Terlebih Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan, audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tak menemukan masalah dalam kegiatan yang diikuti Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. 

"Polisi dipegang siapa sekarang? kalau audit itu tergantung BPK. Kan Menpora ngomong aman saja, berarti selesai dong urusannya," kata Taufik ditemui di Seknas Prabowo-Sandi, di Menteng, Jakarta, Selasa (27/11).

Karenanya politisi Gerindra ini menilai, pemeriksaan polisi terhadap Dahnil, yang juga Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, sangat politis. Dia pun meminta pihak-pihak yang menjegal Dahnil menghentikan upaya tersebut.
 
"Saya kira sudah lah, masa sih masih ada cara-cara begitu. Saya kira harus disetop," ucapnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh peneliti Sabang-Merauke Circle, Syahganda Nainggolan. Menurutnya, upaya polisi terhadap Dahnil terkesan dipaksakan.