Mardani PKS sedih Prabowo-Sandi gabung Kabinet Jokowi

Mardani menilai wajar bila saat ini publik semakin apatis terhadap parpol.

Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) secara simbolis berbalas salam dengan Presiden Jokowi usai dilantik sebagai Menparekraf di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Dokumentasi Setpres.

Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera merasa sedih terhadap keputusan Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto menerima pinangan Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri.

Menurut Mardani, masuknya kedua elite Gerindra yang menjadi rival Jokowi di ajang Pilpres 2019 ke dalam lingkaran pemerintah, semakin merapuhkan nilai-nilai demokrasi.

"Saya lebih sedih lagi, ketika Pak Prabowo dan Bang Sandi masuk ke dalam pemerintahan. Ini no hard feelling. Ini tidak ada baper (bawa perasaan). Tidak ada. Tetapi saya berfikir, demokrasi perlu diperkuat dengan ada kelompok penyeimbang yang kokoh," kata Mardani, dalam acara rilis survei bertajuk "Sentimen Publik Nasionam Terhadap Kondisi Ekonomi-Politik 2020 dan 2021," secara virtual, Selasa (29/12).

Demokrasi, jelas dia, merupakan kompetisi dan meniscayakan perbedaan yang harus difasilitasi, bukan kesatuan yang dipaksakan.

"Boleh saja Pak Prabowo dan Bang Sandi gabung misal. Tetapi ini dampaknya terhadap (rakyat), saya sebutnya fireback gitu ya, ngapain kompetisi politik lagi, hasilnya begini kok," tutur dia.