Masyarakat diminta tahan diri atas penembakan Brigadir J

Masyrakat harus memberikan kepercayaan tim khusus mengumpulkan bukti hingga diketahui kronologi sesungguhnya.

Ilustrasi penembakan. Foto Pixabay.

Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah, meminta publik memberikan kesempatan Tim Khusus Poliri untuk melakukan penyidikan secara pro justicia di kasus kematian Brigadir Joshua Hutabarar alias Brigadir J di rumah eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Menurutnya, publik perlu menahan diri agar tidak berspekulasi terkait kejadian yang sebenarnya.

"Memberikan kesempatan Tim Khusus Poliri untuk melakukan penyidikan secara pro justicia agar kasus kematian Brigadir J ini terbuka seterang-terangnya," ujar Said Abdullah kepada wartawan, Rabu (20/7).

Terlebih, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan akan mengedepankan scientific crime investigation, lebih mengedepankan barang bukti dalam rangka menyusun pecahan-pecahan peristiwa sebagai rangkaian kasus yang menerangkan kronologi sesungguhnya.

"Pendekatan inilah yang paling diakui sebagai pendekatan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan akurat pada disiplin kriminologi," kata Said.

Politikus PDIP ini juga berharap berbagai pihak, baik Kompolnas, Komnas HAM dan Timsus Polri bekerja secara kolaboratif, serta tidak terburu-buru untuk menyampaikan pernyataan ke publik. Semua itu harus dilakukan hingga terkumpul bukti-bukti dan kronologi peristiwa yang bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan kaidah kaidah KUHAP dan KUHP.