Megawati sarankan mahasiswa baca buku Bung Karno

Megawati merasa janggal atas pembatasan akses bacaan karya Bung Karno di era Orba.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berpidato usai pengumuman nama-nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2)/Foto Akbar Nugroho Gumay.

Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menyarankan mahasiswa membaca buku karya Bung Karno yang dibatasi peredarannya di era Orde Baru (Orba). Padahal, menurut dia, banyak karya tulis tokoh revolusioner itu kaya akan pengetahuan.

"Bayangkan, saya suka mikir, sebenarnya kenapa ya kalau sebagai pengetahuan tidak boleh (dibaca). Ya itu bagian dari politik dan de-Sukarnoisasi," kata Mega, dalam pembukaan pameran bertajuk "Bung Karno & Buku-Bukunya," yang disiarkan secara virtual, Selasa (24/11).

Kala itu, sambung Megawati, kaum intelektual tidak ada yang berani berbicara tentang Soekarno. Dirinya pun merasa aneh dengan sistem politik yang terkesan seperti 'memandulkan' kaum intelektual.

"Sampai saya sendiri mikir, kok ada ya sebuah sistem yang sampai membuat, mohon maaf seperti 'memandulkan' kalangan intelektual kita loh. Sampai enggak berani. Sampai buku itu disembunyikan," tuturnya.

Baginya, sejumlah karya Soekarno merupakan intisari dari ilmu pengetahuan, salah satunya buku "Di Bawah Bendera Revolusi".