Megawati tepis tudingan campur adukan politik dengan riset di BRIN

Megawati menjelaskan kenapa dirinya sangat mempedulikan masalah penelitian dan inovasi di Indonesia.

Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP memberikan sambutan pada acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila, Selasa, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019) siang. Foto: setkab.go.id.

Ketua Dewan Pengaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri, menepis keraguan banyak pihak perihal posisinya sebagai sebagai ketua umum partai politik dengan masa depan riset dan inovasi di Tanah Air. Menurutnya, anggapan akan mencampuradukan politik dengan masalah penelitian dan inovasi merupakan sebuah bentuk prasangka buruk atau suudzon kepada dirinya.

"Saya harus menceritakan sedikit, karena ini sangat penting. Banyak orang bertanya terutama, kenapa kok Ibu Mega yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN," ujar Megawati dalam arahannya di acara "Kick Off & Talkshow Pembentukan BRIDA, Setahun BRINteraksi" secara daring, Rabu (20/4). 

Megawati mengatakan, masyarakat perlu memahami keberadaanya di BRIN, bukan untuk kepentingan politis, melainkan semata-mata untuk kesejahteraan Bangsa Indonesia.

"Saya bilang, duh, ini orang pintar-pintar, kok belum apa-apa sudah seringkali suudzon. Jadi, supaya semua di daerah (kepala BRIDA) ini mengerti, saya ini orang yang sangat taat aturan," ujar Megawati. 

"Kalau dibilang research itu harus netral, objektif, itulah yang saya katakan. Ketika terbentuknya Dewan Pengarah, saya masuk, saya bilang, jangan melihat saya sebagai seorang politisi. Saya di suruh di sini (BRIN) oleh Presiden Jokowi. Saya minta kalau di research itu harus netral dan bukan pembenaran, tetapi kebenaran. Tidak mengada-ada!" imbuh dia.