Membaca masa depan hubungan Mega dan Surya Paloh

Terpilihnya Bamsoet menguak hubungan yang kian manis antara Prabowo dan Mega, tetapi sekaligus mengancam posisi Partai Nasdem di KIK.

Megawati dan Surya Paloh.AntaraFoto

Ruang sidang Fraksi Partai Golkar di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10) malam, dipenuhi gelak tawa. Mereka menyambut "kemenangan" Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai ketua MPR dalam Rapat Paripurna.

"Hidup Golkar... hidup Golkar!," ujar kader Golkar. Bamsoet, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato dan Wakil Ketua DPR dari Golkar Aziz Syamsuddin terlihat duduk berdampingan dengan petinggi Golkar lainnya.

Terpilihnya Bamsoet mengakhiri drama pemilihan ketua MPR yang diwarnai ketegangan, alot dan hujan interupsi. Sidang harus diskorsing dan dilanjutkan dengan lobi. 

Selang beberapa menit sebelumnya, wajah Ahmad Muzani, penantang kuat Bamsoet, terlihat sendu. Muzani yang ditunjuk langsung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, legawa setelah ketuanya itu bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

"Enggak merasa kalah, MPR adalah salah satu alat perjuangan," kata Muzani.