Pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo kalah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada momen Lebaran 2022, ia melakukan safari ke dua lokasi ini.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai kunjungan ke pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi indikasi kuat Prabowo Subianto sudah siap untuk pencapresan 2024.
Dua provinsi itu sengaja dikunjungi setidaknya untuk memperkuat dukungan kepadanya. Apalagi pada Pilpres 2014 dan 2019 Prabowo kalah di dua provinsi tersebut. Menurut Jamiluddin, Prabowo tampaknya tidak ingin mengulangi kekalahan itu sehingga merasa perlu mendatangi pesantren berpengaruh di dua provinsi tersebut
"Harapannya tentu untuk meningkatkan elektabilitas menjelang Pilpres 2024. Setidaknya peningkatan elektabilitas itu dapat diperolehnya dari warga NU (Nahdlatul Ulama) di Jatim dan Jateng yang pada pilpres sebelumnya lebih banyak memilih Joko Widodo," ujar Jamiluddin dalam keterangannya, Minggu (8/5).
Jamiluddin mengatakan, upaya untuk meningkatkan elektabilitas semakin jelas dengan disempatkannya berkunjung ke Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat bersafari ke Jatim. Prabowo perlu mendapat dukungan dari Khofifah karena memang berpengaruh di Jatim dan sosok yang mengakar di warga Nahdliyin.
"Jadi, kalau Khofifah bisa diajak menjadi bagian gerbongnya, maka Prabowo berharap elektabilitasnya di Jatim akan moncer. Hal itu diperlukannya agar Prabowo pada Pilpres 2024 dapat menang di Jatim," ujar dia.