Mengaku tahu diri, PSI tak minta jatah menteri pada Jokowi

Tujuan PSI hanya mendukung Jokowi kembali menjadi presiden untuk kali kedua. Bukan minta jatah menteri, seperti partai lain.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, memberikan pengarahan kepada para kader PSI. Antara Foto

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan tak berminat menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf seperti halnya partai politik pendukung lainnya. PSI tahu diri untuk tidak meminta jatah kursi menteri kepada Jokowi.

Juru bicara PSI Rian Ernest mengakui ada rencana Presiden Jokowi mempertimbangkan figur muda untuk masuk dalam Kabinet Kerja jilid II. Namun, Rian menjelaskan, PSI cukup hanya mengantarkan Jokowi memimpin kedua kalinya.

“Kita merasa tahu diri, kita udah senang banget Pak Jokowi menang presiden dengan cara elegan, tanpa aneh,  tanpa rusuh, tanpa menyindir tentunya. Udah senang kita. Tugas PSI sudah selesai pada saat mengantarkan Pak Jokowi menjadi presiden,” kata Rian di Jakarta, Kamis (4/7).

Bukan hanya untuk mengisi menteri muda, kata Rian, PSI juga sama sekali tak pernah berharap dapat jatah menteri ketika Jokowi menang. Sebab, tujuan PSI hanya mendukung Jokowi kembali menjadi presiden. Di level pimpinan sekalipun, Rian membeberkan, tak pernah ada diskusi untuk meminta jatah menteri. 

“Kami tidak pernah ada diskusi di level pimpinan partai, tidak pernah ada. Karena kami yakin Pak Jokowi tahu siapa yang terbaik. Kami tidak pernah berpikir soal menteri sama sekali karena tugas kami hanya memastikan Pak Jokowi menang,” katanya.