Mudik dilarang, wisatawan dipastikan membeludak

Masyarakat yang tidak mudik bakal penuhi tempat-tempat wisata.

Kepadatan kendaraan saat PSBB di jalur wisata Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jabar, Sabtu (30/5/2020 )/Foto Antara/Yulius Satria Wijaya

Kebijakan pemerintah melarang mudik namun mengizinkan destinasi wisata dibuka menuai kritik. Kebijakan tersebut dinilai aneh lantaran bakal memicu kerumunan.

"Sudah pasti masyarakat yang tidak mudik itu akan memenuhi tempat-tempat wisata tersebut. Apakah ini yang diinginkan oleh pemerintah terjadi kerumunan warga masyarakat di lokasi wisata? Padahal vaksinasi yang disebut-sebut sebagai game changer untuk mengatasi Covid-19 juga masih berjalan lambat," kata anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher, dalam keterangannya, Selasa (13/4).

Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), akumulasi dosis vaksin yang telah disuntikan baru menyentuh 12,7 dosis per Senin (5/4). Angka ini dianggap masih rendah dari total target vaksin.

Politikus PKS ini menilai, keyakinan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata bakal sulit terwujud. Pasalnya, ada sebagian tempat wisata yang tidak memungkinkan untuk menerapkan prokes.

"Misalnya saja di pantai atau kolam renang yang pastinya akan diserbu oleh pengunjung, bagaimana penerapan prokesnya? Apa mungkin bisa menjaga jarak di tempat-tempat seperti itu? Apalagi masyarakat dilarang mudik, maka sudah pasti tempat wisata akan membeludak," katanya.