Muhaimin yakin suara NU akan bulat mendukung Jokowi-Maruf

"Kiai Maruf itu figur pemersatu NU, insyaallah simbol Kiai Maruf sangat cukup."

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (kiri) bersama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar di gedung DPR RI, Senin (20/8). Kudus Purnomo Wahidin/Alinea

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhamin Iskandar, meyakini suara kaum Nahdliyyin tak akan terpecah di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, sebagai imbas perbedaan pendapat antar kubu NU Muhaimin dan kubu NU Gusdur.

Hal itu ia ungkapkan untuk merespons pernyataan Putri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, yang mengatakan suara NU tak akan bulat mendukung Maruf Amin. sebab, menurut Yenny, masih banyak kalangan NU kultural di pedesaan yang tak setuju dengan pencalonan Maruf Amin sebagai pendamping Joko Widodo.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, pada saatnya para kaum Nahdliyyin akan bulat mendukung Maruf Amin. Keyakinan Muhaimin dilandasi perolehan suara PKB di Pilpres 2014 lalu, yang disebutnya mampu menghimpun suara NU sebesar 11 juta suara.

"Kita buktikan. Saya telah membuktikan 11 juta suara solid pada tahun 2014 bersama Kiai Maruf," ungkapnya di Jakarta, Senin (20/8).

Muhaimin menerangkan, saat ini memang masih ada perbedaan di kalangan kaum Nahdliyyin, karena sebagian masih menghendaki Mahfud MD yang menjadi pendamping Jokowi. Namun Muhaimin meyakini pada akhirnya NU akan bersatu dan solid mendukung Jokowi dan Maruf Amin.