PBNU: Tak semua orang layak dapat predikat ulama

"Kalau dasarnya hanya penguasaan ilmu, Snouck Hurgronje pun layak disebut ulama."

PBNU menilai, selain menguasai ilmu agama, ulama juga harus menerapkan ilmu yang dimilikinya dalam kehidupan.

Penyematan predikat ulama pada bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno, ikut disorot Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua PBNU Robikin Emhas menyatakan, tak semua orang bisa mendapatkan predikat ulama, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam.

Menurut Robikin, ulama tak cuma orang yang menguasai disiplin ilmu, tapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi dia, tak semua orang yang menguasai ilmu agama layak disebut sebagai ulama.

"Penguasaan ilmu agama, konsisten, kredibel, dan panutan adalah kata kuncinya," kata Robikin.

Ia pun mencontohkan Christiaan Snouck Hurgronje, seorang Penasihat Urusan Pribumi untuk pemerintah kolonial Hindia Belanda (sekarang Indonesia), yang juga mempelajari Islam di Mekkah. Hurgronje bahkan sempat berpura-pura masuk Islam di Mekkah dan menguasai Al-Quran.

"Kalau dasarnya hanya penguasaan ilmu, Snouck Hurgronje pun layak disebut ulama," kata Robikin.