Survei SMRC: Pemilih cenderung memilih parpol nasionalis ketimbang agama

Pemilih Indonesia memberikan penilaian seberapa berorientasi politik kebangsaan atau politik Islam partai-partai politik.

Pemilih pada Pemilu 2024 diyakini cenderung memilih parpol berbasis nasional ketimbang agama. Foto ilustrasi: Istimewa.

Hasil survei opini publik lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, pemilih pada Pemilu 2024 umumnya memiliki orientasi politik kebangsaan atau nasionalis, bukan politik Islam. Dalam survei yang sama, terungkap bahwa pemilih lebih cenderung memilih parpol nasionalis ketimbang berhaluan agama.

Pendiri SMRC, Saiful Mujani menjelaskan, dalam skala 0-10, di mana makin mendekati 0 makin berorientasi politik kebangsaan, dan 10 makin berorientasi politik Islam, pemilih Indonesia memberikan skor pada diri mereka 4,62. Ini menandakan bahwa warga secara umum berorientasi politik kebangsaan. 

"Secara nasional, pemilih Indonesia, dalam spektrum Islam dan nasionalis, cenderung ke nasionalis," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (21/4).

Pada survei ini, pemilih Indonesia juga memberikan penilaian seberapa berorientasi politik kebangsaan atau politik Islam partai-partai politik. Menurut pemilih, yang paling berorientasi kebangsaan adalah PDIP, dan yang paling berorientasi politik Islam adalah PKS. "Partai-partai lain ada di antara keduanya," ucap Saiful. 

Sementara, partai politik yang dinilai cenderung lebih Islam adalah PKS, PPP, dan PKB. Sementara yang nasionalis adalah PDIP, Golkar, Nasdem, Demokrat, Gerindra. Sementara PAN cenderung di tengah.