Penjegalan Anies Baswedan lewat usul Pilpres 2024 dua calon

Usul Pilpres 2024 diikuti dua calon berawal dari PDIP.

Ilustrasi politik identitas./Shutterstock

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai keinginan PDI Perjuangan (PDIP) agar Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon sebagai langkah untuk mengalahkan Anies Baswedan. Meski Anies belum resmi sebagai calon presiden (capres), namun Gubernur DKI Jakarta itu dinilai sebagai salah satu kandidat capres terkuat saat ini.

Hal itu disampaikan Pangi merespons PDIP yang mendorong Pilpres 2024 diikuti dua paslon. Menurut PDIP, dua atau tiga pasangan calon tidak menjamin politik identitas lenyap di Pilpres 2024.

"Ada alasan (dorong dua paslon), untuk mengalahkan Anies itu mungkin lebih mudah dengan dua calon. Kalau tiga calon itu seperti DKI, susah mengalahkan Anies," kata Pangi saat dihubungi Alinea.id, Rabu (31/8).

Menurut pria yang akrab disapa Ipang itu, PDIP tidak mau mengulangi kekalahannya melawan Anies seperti pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Diketahui, pada Pilkada DKI 2017, ada tiga paslon yang merebut posisi nomor satu di DKI Jakarta, yakni pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Meski sempat unggul di putaran pertama, namun Ahok dan Djarot kalah di putaran kedua dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.