Nama 'asing' jadi ketua DPC, kader PDI-P walk out

Tidak satu pun nama yang diusulkan PAC Bojonegoro masuk di jajaran kepengurusan.

Puluhan kader PDI-P gelar aksi walk out memprotes keputusan DPP dalam konferensi cabang PDI-P di Hotel Empire Place Surabaya Jatim, Minggu (7/7). Alinea.id/Adi Suprayitno

Kericuhan mewarnai penyelenggaraan konferensi cabang Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) di Hotel Empire Place, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/7). Kericuhan bermula saat susunan kepengurusan DPC PDI-P Bojonegoro diumumkan di acara tersebut. 

Nama-nama yang diumumkan DPP PDI-P dinilai tak sesuai dengan keinginan para pemimpin anak cabang (PAC) PDI-P Bojonegoro. Usai pengumuman, sebanyak 28 kader PDI-P Bojonegoro memutuskan meninggalkan lokasi konferensi alias walk out. 

"Nama yang diputuskan DPP menduduki ketua, sekretaris, dan bendahara DPC tak sesuai dengan usulan sehingga kami menolak. Suara PAC tak dihargai," ujar Ketua PAC PDI-P Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro, Muhadi.

Dalam konferensi itu, Abidin Fikri diumumkan sebagai Ketua DPC Bojonegoro. Sesuai dengan putusan DPP PDI-P, Abidin didampingi Abrori sebagai sekretaris dan Bambang Sutriono selaku bendahara. Padahal, nama Abidin tidak pernah diusulkan oleh PAC. 

Menurut Muhadi, PAC mengusulkan lima nama sebagai calon Ketua DPC, yakni Dori Bayu Setiawan dengan perolehan 22 suara, Budi Irwanto (19 suara) Nur Yasin (9 suara), Amin Tohari (5 suara), dan Hermanto (5 suara).