Pertemuan Cipayung Plus dengan Jokowi dianggap menggadaikan idealisme mahasiswa

Pertemuan dengan Jokowi dinilai sebagai isyarat Cipayung Plus dekat dengan kekuasaan.

12 organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Foto: Twitter Jokkowi.

Pertemuan 12 organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara mendapat sorotan tajam dari publik. Pertemuan itu dinilai sebagai isyarat Cipayung Plus dekat dengan kekuasaan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin berpendapat, wajar apabila muncul spekulasi liar atas pertemuan tersebut. Pasalnya, kelompok Cipayung Plus sempat memuji-muji proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dikhawatirkan, pertemuan tersebut justru membungkam nalar kritis mahasiswa.

"Publik akan menilai aktivis itu menggadaikan nalar kritis dan idealismenya," kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/3). 

Ujang mengatakan, seharusnya Cipayung Plus menggunakan momentum tersebut untuk menyampaikan sejumlah persoalan serius di tengah masyarakat. Mulai dari kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng, soal klaim big data 110 juta oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan perihal penundaan Pemilu 2024, hingga kriminalisasi terhadap aktivis kritis seperti Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti