Pidato Giring, cara keliru menuju Senayan

Giring dianggap sakit hati dan terus kritik Anies Baswedan.

Ilustrasi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha. Alinea.id/Aisya Kurnia

Pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dibanjiri kritik lantaran menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah dipecat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia pun menyebut Anies sebagai sosok pembohong. Anies sempat jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di periode pertama Presiden Jokowi.

Analis politik Ujang Komaruddin menilai, narasi yang disampaikan Giring bernuansa negatif. Menurutnya, Giring mengatakan hal itu karena rasa kecewa atas kekalahan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dari Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Karena PSI itu tak lepas dari sosok Ahok juga. Pendukung Ahok juga. Itu kecewa dan sampai hari ini nyerang terus," kata Ujang saat dihubungi Alinea.id, Senin (27/12).

Dalam kacamata Ujang, narasi politik Giring justru bumerang bagi dirinya termasuk PSI. Menurut dia, sebagai politikus, Giring seharusnya bermain cantik dan tidak menyebar narasi kebencian.

"Makanya politisi itu kan di depan saling serang, tapi di belakang rangkul-rangkulan. Kebanyakan ya (seperti itu). Tapi dalam konteks Giring ini saya melihat, kekecewaan itu ada, lalu menyerang dan itu membuat masyarakat antipati terhadap Giring dan PSI," ujarnya.