Pidato Jokowi banjir apresiasi 

"Persatuan Indonesia akan selalu sentosa, seperti kiambang-kiambang yang bertaut kembali, setelah biduk pembelah berlalu."

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). /Antara Foto

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato kenegaraannya dalam sidang tahunan MPR RI di Ruang Rapat Paripurna I, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). Dalam pidatonya, Jokowi mengulas berbagai hal, semisal rencana program lima tahun ke depan, persatuan bangsa, hingga evaluasi kinerja lembaga.
 
Pada konteks politik, Jokowi menyinggung peran partai politik dalam membangun Indonesia. Tak hanya kepada parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf, Jokowi juga mengapresiasi kinerja parpol-parpol dari kubu oposisi.

"Kecepatan kita dalam meraih cita-cita adalah peran bersama. Peran PDI-Perjuangan Golkar dan Nasdem, PKB dan PPP Perindo, PSI dan Hanura, PBB dan PKPI. Dan, jangan lupa juga peran Gerindra, PKS dan Partai Demokrat serta PAN, Partai Berkarya dan Partai Garuda," ujar dia. 

Diakui Jokowi, perhelatan pemilu menimbulkan polarisasi di masyarakat. Namun demikian, ia mengatakan, tak mudah untuk mengoyak NKRI dan persatuan bangsa. Jokowi mengibaratkan persatuan itu seperti tanaman kiambang. 

"Saya yakin seyakin-yakinnya, persatuan Indonesia akan selalu sentosa, seperti kiambang-kiambang yang bertaut kembali, setelah biduk pembelah berlalu," kata dia. 

Menurut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, pidato kali ini merupakan pidato kenegaraan terbaik Jokowi sepanjang memimpin negara. Pidato Jokowi, lanjut Paloh, membangun semangat dan membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait besarnya potensi bangsa.