PKS tolak subsidi LPG 3 kg diubah jadi bansos

Pemerintah dinilai tidak punya data valid jumlah dan sebaran rakyat miskin calon penerima subsidi.

Antrean warga membeli elpiji tiga kilogram bersubsidi pada ajang pasar murah yang digelar di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (17/12/2020)/Foto Antara/MohamadAntrean warga membeli elpiji tiga kilogram bersubsidi pada ajang pasar murah yang digelar di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (17/12/2020)/Foto Antara/Mohamad Hamzah. Hamzah.

Rencana pemerintah mengubah skema subsidi elpiji 3 kilogram menjadi subsidi berbasis orang dalam program perlindungan sosial alias bantuan sosial (bansos) nontunai ditolak Anggota Komisi VII DPR RI, Rofik Hananto.

Subsidi berbasis orang itu, jelas Rofik, memang sudah ada programnya yakni berupa Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (Bansos), Program Indonesia Pintar (PIP) dan program-program lainnya. Tetapi, sambungnya, saat ini pemerintah tidak punya data valid mengenai jumlah dan sebaran rakyat miskin calon penerima subsidi langsung.

"Sehingga penyaluran subsidi langsung kepada rakyat besar kemungkinan akan bermasalah,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini dalam keterangannya, Selasa (20/4).

Fraksi PKS, katanya, tidak setuju terhadap pencabutan subsidi apa pun kepada masyarakat lantaran justru akan menambah beban ekonomi masyarakat bertambah berat saat ini. Rofik menambahkan, sebelum memberlakukan sistem penyaluran subsidi langsung ke rakyat, pemerintah didesak perbaiki dan memutakhirkan data rakyat miskin.

“Sediakan data valid tentang jumlah pedagang kecil, industri mikro rumah tangga, nelayan dan segmen pengguna kecil lain terlebih dahulu. Jika semua sudah siap, baru kebijakan tersebut diuji-coba secara terbatas dan bertahap,” bebernya.