Plus minus jika Anies Baswedan pilih AHY jadi cawapres

Jika dibandingkan Ahmad Heryawan atau Aher dari PKS, elektabilitas AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat akan menguntungkan Anies.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (7/10). Alinea.id/Marselinus Gual.

Pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (26/10) membawa angin segar bagi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Paloh dalam pernyataannya memberi sinyal bagi AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampini Anies Baswedan.

Jika AHY dipilih Anies, maka PKS yang merekomendasikan Ahmad Heryawan (Aher) harus legowo. 

"Ya harus kompromi, harus legowo dan mengalah," kata pengamat politik Ujang Komarudin saat dihubungi Alinea.id, Kamis (27/10).

Menurut Ujang, sikap legowo harus dikedepankan tiga parpol, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk bisa mengusung kandidat capres dan cawapres di Pilpres 2024. Sebab, Nasdem yang mengusung Anies tidak bisa sendirian lantaran syarat presidential threshold (PT).

Demikian pula jika nantinya Anies justru mencalonkan kandidat dari luar, bukan AHY ataupun Ahmad 'Aher' Heryawan dari PKS.