Politikus PDIP: Pemotongan insentif pukul psikologi nakes

Rahmad Handoyo harap Sri Mulyani tinjau ulang pemangkasan insentif nakes.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto REUTERS/Willy Kurniawan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dinilai perlu meninjau ulang keputusan untuk memangkas insensif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Covid-19, seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. S-65/MK.02/2021 tentang Besaran Insentif Tenaga Kesehatan.

"Kita berharap agar dievaluasi kembali tentu apa alasannya, kalau alasannya keterbatasan fiskal kan bisa direalokasi kegiatan-kegiatan yang tidak skala prioritas untuk difokuskan untuk membantu para nakes kita," kata anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, kepada wartawan, Kamis (3/2).

Menurutnya, pemangkasan insentif tenaga kesehatan masih bisa dihindari tanpa mengganggu stabilitas keuangan negara.

Politikus PDI-Perjuangan itu merasa pengurangan insentif ini telah memukul psikologi tenaga kesehatan yang tangani Covid-19. Terlebih, sudah ada sejumlah catatan oemberian intensif pada sebelumnya.

"Ini jelas sudah memukul psikologi nakes kita, satu sisi masih ada terlambat insentifnya, di satu sisi masih adanya keputusan akan dipotong insentifnya," ujarnya.