Prabowo ingin merapat, Jokowi belum beri sinyal tambah koalisi

Pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati bukan rekonsiliasi biasa. Tapi ada target yang hendak dicapai Gerindra.

Prabowo Subianto bersalaman dengan Joko Widodo. Antara Foto

Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai Partai Gerindra memiliki keinginan besar untuk bergabung dengan Jokowi di Koalisi Indonesia Kerja. Keinginan Gerindra itu terlihat setelah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Jokowi. Kemudian dilanjutkan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Menurut Ray, keinginan mantan calon presiden nomor urut 02 itu sudah terlihat meski Partai Gerindra belum terang-terangan secara resmi menyatakan bergabung dengan pemerintah. "Saya mengatakan 60% Gerindra ingin masuk di dalam koalisi 01, masuk dalam pemerintahan," kata Ray saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).

Menurut Ray, pertemuan dengan Jokowi dan Megawati itu bukanlah rekonsiliasi biasa, melainkan ada target yang hendak dicapai Partai Gerindra untuk bergabung dalam pemerintahan. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi adalah pihak yang diuntungkan.

"Besar dugaan saya karena ada target yang akan dicapai oleh Partai Gerindra yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan dengan Bu Mega," ucap Ray.

Alih-alih mendapat respons positif akan niat Gerindra itu, Ray menilai, Jokowi melalui pernyataan dan sikapnya sampai sat ini belum menunjukan adanya tanda atau keinginan untuk menambah koalisi. Sebab, Jokowi merasa koalisi saat ini sudah cukup strategis di pemerintahannya bersama Ma’ruf Amin.