Prabowo jawab kritik PKS soal kunker ke luar negeri

Kunker ke luar negeri merupakan upaya menjajaki kemungkinan kerja sama.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri), Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kanan) jelang rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1)/Foto Antara/Puspa Perwitasari.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merespons kritik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ihwal kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Menurut Prabowo, kunker luar negeri merupakan upaya pemerintah menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerja sama bilateral dalam konteks pertahanan. 

Misalnya, jelas dia, dengan mempelajari segala alutsista yang ada di setiap negara sebagai referensi. "Kita harus pelajari alutsista yang ada. Kemudian kita juga harus minta dukungan dari negara-negar lain," ujar Prabowo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/1).

Menurut Prabowo, belum tentu negara-negara yang memiliki industri pertahan canggih menerima penawaran jika Indonesa berniat membeli, atau sebaliknya. Untuk itu, diperlukan pertemuan langsung agar semuanya dapat tercapai.

Sebelumnya, PKS mengkritisi kinerja Prabowo yang acapkali melakukan kunker ke luar negeri. Dia menganggap apa yang dilakukan mantan Danjen Kopassus tidak sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertama, Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu sudah mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via handphone (HP), bahwa kunjungan luar negeri bisa melalui seluler. Karena dunia sudah terkoneksi," jelas Mardani.