Sentilan Puan soal isu pemilu dinilai berdampak positif 

Pernyataan Puan sejalan dengan kehendak rakyat yang menginginkan Pemilu tetap digelar.

Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Istimewa

Usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil keras jajaran menteri untuk tidak mengomentari isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan, Ketua DPR Puan Maharani langsung menyambutnya. Politikus PDI Perjuangan itu meminta menteri mengikuti perintah Jokowi.

Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing, berpendapat, pernyataan Puan tersebut berdampak pada meningkatnya citra positif DPR di mata publik. Pasalnya, ide penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabat presiden melanggar konstitusi.

"Penolakan dari publik yang juga dicerminkan oleh apa yang dikatakan Ibu Puan Maharani dan mengapresiasi pernyataan Pak Joko Widodo tentu akan bisa membuat citra institusi DPR semakin baik di mata publik, karena memang kita harus taat terhadap konstitusi," ujar Emrus dalam keterangannya, Jumat (8/4).

Sebagai nakhoda DPR, kata Emrus, pernyataan Puan sejalan dengan kehendak rakyat yang menginginkan Pemilu tetap digelar pada 14 Februari 2024. Kalaupun wacana tersebut tetap dipaksanakan, maka akan menimbulkan stigma bahwa rezim saat ini haus kekusaaan.

"Sebagai nakhoda di DPR, mengapresiasi perintah presiden larang menteri bicara tunda pemilu, karena kita melihat bahwa yang baik itu adalah jangan tunda pemilu, jangan perpanjang presiden tiga periode," ujarnya.