Reshuffle kabinet, Jokowi diharap cari figur berintegritas, bukan dari parpol

Presiden Jokowi perlu pertimbangkan untuk mengganti Terawan, Fachrul Razi dan Yasonna.

Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada perayaan Hari Sumpah Pemuda secara virtual, Rabu (28/10)/Foto tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden.

Sinyal Istana akan melakukan reshuffle kabinet kian berembus kencang setelah Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono menyebut Presiden Joko Widodo akan memanggil calon-calon menteri baru. Mereka, kata Heru, akan diperkenalkan kepada publik Rabu (23/23) besok.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyebut, kriteria sosok menteri terpenting adalah yang mampu menerjemahkan visi misi Presiden Jokowi dalam mengawal pembangunan empat tahun ke depan.

Disisi lain, lanjut dia, figur menteri harus memiliki kapasitas, berintegritas, dan mampu menjawab ekspektasi publik.

“Jadi, jabatan menteri itu tidak sekedar jabatan politik, tetapi juga bagaimana mengejawantahkan keinginan-keinginan Presiden dalam membangun bangsa,” ucapnya dihubungi reporter Alinea.id, Selasa (22/12).

Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, jelas dia, dibutuhkan karena ada kekosongan kursi menteri pasca-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dua menteri Kabinet Indonesia Maju dalam tempo dua pekan. Yaitu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu (25/11) dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara pada Sabtu (5/12).