Respons Gerindra atas ancaman Cak Imin keluar dari koalisi

Menurut Muzani, Gerindra dan PKB telah terikat dalam kerja sama politik di Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Foto Dok

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani merespons pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengancam akan keluar dari koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) apabila Prabowo Subianto menggandeng sosok lain sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Menurut Muzani, Gerindra dan PKB telah terikat dalam kerja sama politik di Pilpres 2024. Masing-masing nakhoda, yakni Prabowo dan Cak Imin, direkomendasikan partainya sebagai calon presiden.

Setelah bergabung dalam KIR, Gerindra dan PKB sepakat bahwa penentuan capres dan cawapres merupakan hak Prabowo dan Cak Imin. Namun, sampai sejauh ini, Prabowo dan Cak Imin belum membahas capres dan cawapres.

"Sampai sekarang keduaya belum berunding untuk memutuskan calon presiden, apalagi calon wakil presiden," ujar Muzani di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).

Menurut Muzani, Prabowo dan Cak Imin berhak untuk memutuskan siapa yang bakal diusung koalisi di Pilpres 2024. Termasuk menyatakan tidak sepakat dengan nama yang diajukan.