RI didorong beri bantuan kemanusiaan ke Lebanon

Lebanon merupakan negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Sisa reruntuhan pascaledakan di Beirut Lebanon, Selasa (4/8)/Foto Reuters.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) diminta untuk memantau perkembangan situasi di Beirut, Lebanon, pascaterjadinya ledakan, Selasa (4/8). Termasuk memberi bantuan kemanusiaan ke negara tersebut.

"Kemenlu harus terus memonitor perkembangan para korban. Sejauh ini, KBRI Beirut melaporkan hanya satu orang yang menjadi korban luka-luka. Kita harapkan tidak ada lagi WNI yang menjadi korban," ujar ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/8). 

Bamsoet, sapaan akrabnya, juga mendorong pemerintah agar memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Lebanon. Hubungan diplomatik RI-Lebanon sudah berlangsung lama, terjalin sejak tahun 1950. 

"Bahkan, Lebanon merupakan negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah Mesir dan Suriah. Karenanya, saya mendorong pemerintah bisa memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Lebanon," bebernya.

Politikus Golkar ini juga mengimbau semua WNI di Lebanon untuk tetap berkoordinasi dan mengikuti semua instruksi yang dikeluarkan oleh KBRI Beirut.