Sentil pansel KPK, Jokowi minta saran masyarakat diperhatikan

Dalam memutuskan nama-nama capim KPK, Jokowi mengaku tak akan tergesa-gesa.

Presiden Joko WIdodo (tengah) menerima Pansel Capim KPK di Istana Merdeka Jakarta. Antara Foto

Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara soal polemik seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang banyak menuai protes dari sejumlah kalangan masyarakat. Dalam kesempatannya, mantan Wali Kota Solo itu meminta kepada panitia seleksi (pansel) agar masukan-masukan dari masyarakat juga perlu diperhatikan terhadap nama-nama yang diajukan. 

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu dengan sembilan orang pansel capim KPK, yaitu Yenti Garnasih, Indriyanto Senoadji, Harkristuti Harkrisnowo, Marcus Priyo Gunarto, Diani Sadia Wati, Mualimin Abdi, Hendardi, Hamdi Moeloek dan Al Araf. Diketahui, pansel hari ini membawa 10 nama dari 20 orang capim KPK yang telah mengikuti uji publik pada 27-29 Agustus 2019.

“Saya kira memang ini eranya keterbukaan. Saya juga minta agar masukan-masukan baik dari masyarakat, dari tokoh-tokoh yang telah memberi masukan juga bisa dijadikan catatan-catatan dalam rangka mengkoreksi apa yang telah dikerjakan oleh pansel,” kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/9). 

Dalam memutuskan nama-nama calon pimpinan KPK yang akan mengisi jabatan untuk periode 2019-2024, Jokowi mengaku tak akan tergesa-gesa menyerahkan 10 nama terpilih ke Komisi III DPR RI. Dia mengklaim akan memilah nama-nama yang benar-benar kompeten. 

"Saya kira juga kan tidak tergesa-gesa, yang paling penting menurut saya, apa yang nanti saya sampaikan ke DPR itu betul-betul nama-nama yang memang layak untuk dipilih oleh DPR," kata Jokowi.