Sentimen negatif untuk anak dan mantu Jokowi di Pilkada

Isu dinasti politik menjadi salah satu penghambat Gibran dan Bobby maju Pilkada.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat memaparkan hasil survei Indo Barometer, Jakarta, Minggu (16/2/2020). Alinea.id/Akbar Ridwan.

Lembaga survei politik Indo Barometer menyatakan ada lima hal yang membuat masyarakat tidak menerima pencalonan anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan alasan tidak dapat menerima Gibran paling besar yakni karena dirinya belum berpengalaman (37%). Nomor dua, Gibran termasuk dinasti politik Jokowi (28,1%).

Kemudian alasan lain, masih banyak calon lain yang lebih kompeten (12,3%), usia masih terlalu muda untuk Wali Kota Solo (8,9%), dan dapat menimbulkan kontroversi di publik (6,8%).

Qodari mengungkapkan sentimen ini didapat dalam survei yang dilakukan Indo Barometer. Meskipun demikian, survei ini menyatakan mayoritas masyarakat menerima Gibran dan Bobby dalam Pilkada 2020.

 “Masyarakat yang tidak menerima Gibran maju sebagai Wali Kota Solo sebesar 23,7% dan menerima 67,5%,” kata Qodari di Jakarta, Minggu (16/2).