Surya Paloh sebut politik identitas selalu negatif

Menurut Paloh, menjelang Pemilu 2024, Bangsa Indonesia menghadapi dua persoalan, salah satunya polarisasi.

Surya Paloh. Foto Antara

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menyebut, politik identitas tidak selalu negatif. Meksi demikian, Paloh mengakui politik identitaslah yang merusak keharmonisan Bangsa Indonesia belakangan ini.

Hal itu disampaikan Paloh dalam pidato politik promosinya sebagai doktor honoris causa (doktor kehormatan) dari Fisip Universitas Brawijaya, Malang, Senin (25/7).

Menurut Paloh, menjelang Pemilu 2024, Bangsa Indonesia menghadapi dua persoalan yang bukan saja belum selesai, tetapi juga berlanjut dan memberi dampak lebih buruk dalam kehidupan bersama. Pertama, persoalan polarisasi sosial dan kebencian yang merupakan dampak dari kontestasi politik yang menggunakan eksploitasi politik identitas di berbagai lapisannya. Kedua, situasi pascapandemi Covid-19 yang tidak hanya mendistrupsi beberapa sendi kehidupan sosial dan juga kesehatan individu, namun juga menghadirkan krisis, yakni krisis keamanan, pangan, dan energi dunia.

Menurutnya, pemilu ini merupakan wujud dari praktik elektoral. Semua pihak sepakat bahwa pemilu adalah satu-satunya instrumen peralihan kekuasaan yang sah dalam sistem demokrasi.

Persoalannya, kata Paloh, satu dasawarsa ini kita melihat hadirnya satu proses politik yang rawan, menimbulkan kerusakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta adanya kebablasan dalam pratik politik kekuasan kita.