Tampang Boyolali, candaan satir ala Prabowo

Tujuannya dinilai untuk meniru atau terinspirasi Donald Trump

Sejumlah warga Boyolali yang tergabung dalam Forum Boyolali Bermartabat melakukan aksi damai Save Tampang Boyolali di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11)./Antara Foto

Publik terkejut dengan pernyataan Prabowo Subianto yang mengatakan 'tampang Boyolali' dan diunggah netizen di Youtube channel, pada pekan lalu. Pada video berdurasi 6 menit tersebut ada satu bagian video yang menuai protes keras warga Boyolali.

Pascakejadian tersebut, potongan candaan satir ala calon presiden nomor urut 02 itu, menuai protes keras dari berbagai pihak. Salah satunya adalah dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Politisi PSI Mohammad Guntur Romli menilai, candaan satir ala Prabowo tersebut bukan hal yang baru dilakukan.

"Kalau kita lihat cara candaan yang seperti itu. Sudah bisa kita lihat sejauh apa kualitasnya. Kualitas pimpinan yang baik jangan sampai merendahkan. Tapi harus difilterasi ucapan yang mampu merekatkan antar suku, antar bangsa," kata kader PSI Guntur Romli kepada Alinea.id, Senin, (5/11).

Pidato Prabowo saat meresmikan Posko Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah Selasa (30/10) itu, dinilai meniru pola pidato milik Donald Trump Presiden ke-45. Bertumpu pada celotehan kontroversi dengan maksud agar diingat oleh masyarakat secara luas. 

Pola pidato yang sengaja diperuntukkan menuai kontroversi milik Prabowo itu belum bisa diterapkan di Indonesia. Sebab, masyarakat Indonesia masih mengedepankan pidato kepemimpinan yang santun dan berbudaya yang bisa dijadikan perekat persatuan. Sekalipun tujuan pidato soal tampang Boyolali itu hanya sekedar untuk candaan belaka.