Yang tersirat dari penolakan IKN ala Anies dan PKS 

Mayoritas penolak IKN ialah pendukung Anies di Pilpres 2024.

Calon presiden Anies Baswedan memberikan sambutan dalam kegiatan Apel Siaga PKS #MenangBersamaRakyat di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (26/02/2023). Foto dok. PKS

Ibu Kota Nusantara (IKN) rintisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak kembali menjadi bahan perbincangan. Mega proyek yang tengah dibangun itu bisa jadi tak dirampungkan. Syaratnya terbilang cukup sulit: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus memenangi Pemilu 2024. 

Wacana mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota digaungkan sejumlah petinggi PKS dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) PKS di Hotel Bumi Wiyata, Margonda, Beji, Depok, Ahad (26/11) lalu. 

Presiden PKS Ahmad Syaiku dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Shohibul Iman satu suara soal itu. “Jika PKS menang, maka akan menginisiasi ibu kota negara tetap di Jakarta,” cetus Syaikhu.

Sohibul menimpali. Ia mengklaim PKS dari awal menolak pengesahan RUU IKN. "Dan sekarang kita sampaikan kepada masyarakat,” ujar Shohibul pada kesempatan yang sama. 

Keduanya seolah satu irama dengan pernyataan Anies Baswedan, capres jagoan mereka di Pilpres 2024. Dalam diskusi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/11), Anies mengkritik dalih pemerintah pembangunan IKN bakal mendorong pemerataan ekonomi.