sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akan IPO, Ultra Voucher lepas 500 juta saham

Ultra Voucher akan menawarkan sahamnya di rentang harga Rp100–Rp130 per saham.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 29 Jun 2021 10:44 WIB
Akan IPO, Ultra Voucher lepas 500 juta saham

PT Trimegah Karya Pratama Tbk. atau Ultra Voucher, berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ultra Voucher akan melepas maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, atau maksimal 500 juta lembar saham.

tags: PT Trimegah Karya Pratama Tbk.

Ultra Voucher akan menawarkan sahamnya di rentang harga Rp100–Rp130 per saham. Dengan demikian dana yang akan terkumpul ditargetkan sebesar Rp50 miliar–Rp65 miliar. 

Ultra Voucher menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.

Secara bersamaan, Ultra Voucher juga akan menerbitkan 250 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 16,67%. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan, dengan ketentuan setiap pemegang dua saham, maka berhak memperoleh satu waran seri I.

Direktur Utama Ultra Voucher, Hady Kuswanto mengatakan, IPO Ultra Voucher ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk memperkuat bisnis di industri voucher. Industri voucher, termasuk voucher digital, terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring perubahan pola transaksi masyarakat yang lebih ke arah digital.

“Kami bersyukur, sebagai perusahaan pelopor dan aggregator voucher diskon digital di Indonesia, momentum saat ini kami nilai adalah waktu yang tepat untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Hal ini seiring adanya perubahan pola transaksi masyarakat ke arah digital akibat pandemi Covid-19. Kami optimistis, kehadiran Ultra Voucher di pasar modal Indonesia akan memperkenalkan industri voucher, sekaligus memperkuat fundamental bisnis kami tentunya,” kata Hadi, dalam keterangan resminya, Selasa (29/6).

Hadi melanjutkan, sebagai perusahaan berbasis teknologi digital, prospek industri voucher termasuk voucher digital, terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring pertumbuhan populasi penduduk yang mendongkrak transaksi ritel dan restoran di Indonesia. 

Sponsored

Menurut laporan dari SEA E-conomy 2020 (Google, Temasek, Bain & Company), terdapat 37% dari total pengguna layanan digital merupakan pengguna baru, dengan 93% dari mereka berniat untuk melanjutkan aktivitas atau perilaku tersebut setelah pandemi berakhir. Hingga 2025, nilai ekonomi digital di Indonesia secara keseluruhan diperkirakan mencapai US$124 miliar, dengan pengingkatan Cumulative Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 23%.

“Berdasarkan data tersebut, diperkirakan industri voucher, khususnya voucher digital akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Untuk itulah Ultra Voucher mengambil langkah strategis, salah satunya dengan IPO,” ucap Hadi.

Sementara Chief Operating Officer Ultra Voucher, Riky Boy Permata menuturkan, Ultra Voucher juga termasuk sebuah aplikasi dan features pelengkap atau supporting dari berbagai platform, perusahaan dan bank digital. Secara fundamental, sepanjang 2020 laba bersih tahun berjalan perseroan tercatat melonjak 408,9%. Per Maret 2021, laba tahun berjalan tercatat Rp543,49 juta, dengan total penjualan Rp194,48 miliar.

Kemudian, per Desember 2020, total unduhan aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200.000, baik di perangkat android maupun iOS. Di mana terdapat lebih dari 10.000 pengguna yang melakukan transaksi setiap bulannya. 

Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, yakni kecantikan dan relaksasi, departement store, niaga-el, entertainment, makanan dan minuman, hotel dan travel, aksesoris dan perhiasan, gaya hidup, investasi, dan lain-lain. 

Riky melanjutkan, dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan fundamental bisnis perseroan, yakni sekitar 36% untuk belanja modal termasuk pengembangan produk dan fitur, 34% untuk beban operasional termasuk penambahan sumber daya manusia, software, kanal distribusi, dan 30% untuk peningkatan modal kerja termasuk pembelian persediaan voucher.

Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi melihat, bisnis voucher diskon digital yang dijalankan Ultra Voucher merupakan bentuk bisnis yang memiliki potensi berkembang lebih luas, karena bergerak dalam kebutuhan sehari-sehari masyarakat. Terlebih lagi, penggunaan voucher diskon secara digital jauh lebih efisien dan hemat serta lebih terjamin dalam waktu expired (kadaluarsa) dari voucher tersebut.

“Kami optimistis, saham IPO Ultra Voucher ini sangat menarik untuk investor dan akan menguntungkan tentunya. Pemanfaatan dana IPO yang akan digunakan untuk penguatan modal juga perluasan pasar, menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor pasar modal,” ujarnya.

Berdasarkan prospektus, pencatatan saham di bursa atau listing day atas penawaran umum perdana saham Ultra Voucher di BEI rencananya pada 23 Juli 2021. 

Berita Lainnya
×
tekid