PT Astra International Tbk. (ASII) mulai menjajaki bisnis fintech peer to peer lending. Korporasi tersebut menggandeng pemain P2P lending asal Hong Kong, yaitu, WeLab yang bergerak pada bidang pembiayaan konsumen.
Kolaborasi kedua pihak ini melahirkan PT Asta WeLab Digital Arta (AWDA). Di AWDA sendiri, Astra lewat PT Sedaya Multi Investama memiliki 60% saham. Sementara modal dasar pendirian perusahaannya sebesar US$ 21 juta.
Direktur Astra International Suparno Djasmin, menyebut, perusahaan baru ini bertujuan menyediakan produk dan solusi finansial melalui pengembangan teknologi big data. Guna membantu konsumen yang belum memiliki akses terhadap pinjaman efisien.
Selain itu, melihat perkembangan pengguna smartphone dan konektivitas internet di Indonesia yang tinggi ia melihat potensi bisnis fintech sangatlah besar. Terlebih populasi generasi muda di negeri ini pun besar.
"Kami berharap dapat memperkuat portofolio digital kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia," kata Suparno dalam keterangan resmi yang diperoleh Alinea.id, Rabu (5/9).
Lebih lanjut, ia menyebut pemilihan WeLab sebagai mitra karena perusahaan tersebut mampu menunjukan performa yang baik dalam tempo yang terbilang singkat. Sejak didirikan pada 2010, kini perusahaan tersebut menduduki posisi ke kedelapan sebagai fintech terbesar di China.
"Indonesia menjadi negara ketiga tempat kami beroperasi setelah Hong Kong dan China," pungkas CEO Welab, Simon Loong.