close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N Mansury (tengah) didampingi Komisaris Utama Chandra Hamzah (kiri), Kepala Kantor Wilayah 1 Manahan Hutapea (kedua kiri), Direktur Jasmin (kedua kanan) dan Direktur Elisabeth Novie Riswanti men
icon caption
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N Mansury (tengah) didampingi Komisaris Utama Chandra Hamzah (kiri), Kepala Kantor Wilayah 1 Manahan Hutapea (kedua kiri), Direktur Jasmin (kedua kanan) dan Direktur Elisabeth Novie Riswanti men
Bisnis
Senin, 13 April 2020 15:35

BTN revisi target pertumbuhan kredit 2020 akibat Covid-19

Sebelumnya, Bank BTN menargetkan pertumbuhan kredit 9%-10%.
swipe

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) merevisi target pertumbuhan kredit tahun 2020 akibat peningkatan kasus Covid-19.

Direktur Keuangan, Perencanaan, dan Treasuri Bank BTN Nixon L. P. Napitupulu mengatakan pandemi Covid-19 akan berdampak pada debitur BTN dan bank lain yang akhirnya tak bisa memenuhi kewajibannya untuk mengangsur. 

Sebelumnya, pada Januari lalu, BTN menargetkan pertumbuhan kredit 9%-10%.

"Untuk kredit pemilikan rumah (KPR) non-subsidi dan komersial, perseroan merevisi pertumbuhan kredit menjadi kisaran 0%-3%," kata Nixon dalam keterangan resminya, Minggu (12/4).

Kemudian, untuk KPR subsidi Bank BTN memproyeksikan pertumbuhan di segmen tersebut berada pada kisaran 6%-8%, bergantung pada periode berakhirnya Covid-19. 

Namun, lanjut Nixon, Bank BTN optimistis bisa meraih laba sekitar Rp2 triliun seperti target yang ditentukan saat RUPS.

"Dalam kondisi saat ini, perseroan memilih langkah untuk  peningkatan efisiensi, memperkuat cadangan dan likuiditas agar tetap bertahan," ujar Nixon.

Menurut Nixon, untuk menjaga likuiditas, Bank BTN secara hati-hati akan melakukan pembelian surat utang pemerintah. Upaya menjaga likuiditas tersebut dilakukan untuk memastikan amannya cadangan dana tetap, sekaligus meningkatkan fee based income melalui transaksi treasuri.

Untuk dana treasuri, kata Nixon, perseroan menganggarkan nilai yang cukup besar sekitar Rp20 triliun.

"Dana tersebut juga merupakan cadangan likuiditas perseroan. Kondisi normal biasanya kita anggarkan sekitar Rp13 Triliun dan saat ini likuiditas kita tingkatkan sekitar 30%," tuturnya.

Sedangkan terkait kredit, Nixon mengatakan di beberapa daerah yang aman dari penyebaran Covid-19, penyaluran kredit masih tetap berjalan. Namun, Nixon mengakui permintaan kredit baru secara nasional mengalami penurunan karena terdampak pandemi.  

"Kami harapkan kondisi ini tidak akan lama dan ekonomi dapat kembali berjalan normal. Sehingga, Bank BTN dapat kembali melanjutkan Program Sejuta Rumah bagi masyarakat Indonesia," ujar Nixon.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan