sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BTPN Syariah listing, BEI doakan jadi perusahaan maju

Saat pertama kali dicatatkan, saham BTPS ini langsung menguat 225 poin atau 23,08% dari harga penawaran umum Rp 975 menjadi Rp 1.200

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 08 Mei 2018 11:59 WIB
BTPN Syariah listing, BEI doakan jadi perusahaan maju

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) resmi mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO). Sekaligus menambah jumlah saham di pasar modal menjadi 575 emiten.

"Tambah lagi satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terhitung mulai hari ini saham perusahaan sudah bisa diperdagangkan di seluruh Indonesia dan juga dunia. Mudah-mudahan perusahaan bisa semakin maju," tutur Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/5).

Saat pertama kali dicatatkan, saham BTPS langsung menguat 225 poin atau 23,08% dari harga penawaran umum Rp 975 menjadi Rp 1.200. Pada level itu, saham BPTS telah ditransaksikan sebanyak 421 lot dalam 7 kali frekuensi transaksi dengan nilai Rp 51,2 juta. 

Perusahaan melepas 770,37 juta saham baru atau 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan. Perseroan juga melepas sebanyak 0,35% dari jumlah saham yang ditawarkan melalui IPO kepada karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA).

Direktur Utama BTPN Syariah, Ratih Rachmawati, mengatakan dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk meningkatkan volume pembiayaan terhadap segmen nasabah prasejahtera produktif yang telah menjadi fokus bisnis perseroan selama tujuh tahun terakhir.

"Nasabah kami hanya 2.000 keluarga sejahtera, tapi dari jumlah keluarga tersebut sudah berhasil dan mampu membiayai 3.000 keluarga dari prasejahtera," ujarnya.

Memiliki visi menjadi bank syariah terbaik untuk keuangan inklusif, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia, BTPN Syariah memiliki model bisnis yang fokus dan unik, yakni menyalurkan pembiayaan tanpa agunan kepada perempuan dari keluarga prasejahtera produktif. Menyadari nasabah prasejahtera produktif tidak hanya membutuhkan akses pembiayaan untuk meningkatkan taraf hidup, perseroan aktif melakukan pelatihan dan pendampingan melalui Program Daya. 

Dengan mengimplementasikan prinsip sosial dan bisnis secara bersamaan ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan yang positif selama beberapa tahun terakhir. Hingga akhir Maret 2018, total aset mencapai Rp9,5 triliun atau tumbuh 24.1% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga mencapai Rp6,7 triliun atau tumbuh 18,8%.

Sponsored

Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp6,2 triliun atau tumbuh 21,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran pembiayaan dilakukan dengan tetap menjaga kualitasnya, tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di level rendah, yakni 1,67%.

Dalam proses IPO BTPN Syariah ini, bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Lead Underwriter) adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia. “Baik institusi maupun ritel banyak yang berminat menjadi pemegang saham. Namun sampai pada saat penutupan penawaran umum minggu lalu, pembeli terbesarnya adalah institusi yang memiliki profil investasi jangka panjang”, tutur Ferry Tanja, Direktur Utama PT Ciptadana Sekuritas Asia. 

Berita Lainnya
×
tekid