Siapkan capex Rp3,8 triliun, Bukit Asam akan genjot penjualan batu bara di 2021

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menargetkan kenaikan volume penjualan batu bara perseroan pada 2021. Perseroan menargetkan penjualan batu bara di 2021 mencapai 30,7 juta ton, naik dari penjualan 2020 sebesar 26,1 juta ton.

Direktur Niaga Bukit Asam Adib Ubaidillah mengatakan, rencana penjualan perseroan pada 2021 ini memang tergolong cukup tinggi. Menurutnya, pihaknya melihat pada 2021 bisnis dan industri di dalam maupun luar negeri sudah mulai bangkit kembali sehingga mendorong permintaan batu bara.

"Permintaan cukup tinggi di 2021, demikian juga ekspor. Saya kira kami juga harus memanfaatkan momentum kenaikan harga jual yang cukup baik dibandingkan tahun lalu," kata Adib dalam konferensi pers virtual Bukit Asam, Jumat (12/3).

Emiten berkode saham PTBA ini, pada 2021 akan tetap mengekspor batu bara mereka ke Jepang, Taiwan, dan Malaysia. Selain itu, perseroan juga menjajaki kemungkinan ekspor ke negara baru, yaitu Chili di Amerika Selatan.

"Sementara untuk ekspor ke China, ada peningkatan rencana di 2021 ini dibandingkan 2020 yang permintaannya turun. Di 2021, kami sudah menandatangani perjanjian penjualan 1,5 juta ton batu bara ke China di depan Menko Marves Luhut B Pandjaitan," tutur Adib.

Sejalan dengan target peningkatan penjualan tersebut, perseroan juga akan menggenjot volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton di 2020, menjadi 29,5 juta ton di 2021.

PTBA pun menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3,8 triliun tahun ini untuk mencapai target tersebut. Selain itu, PTBA akan menggunakan capex-nya untuk pengembangan diversifikasi usaha serta hilirisasi batu bara.