sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkominfo: Capex proyek satelit Satria-1 sebesar US$545 juta

Proyek satelit multifungsi Satria-1 ini ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal ke-III 2023.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 26 Feb 2021 11:56 WIB
Menkominfo: Capex proyek satelit Satria-1 sebesar US$545 juta

Pemerintah memastikan, proyek pembangunan satelit multifungsi Satria-1 dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"Sudah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/2).

Pembangunan satelit ini, melibatkan PT Satelit Nusantara III. Produksi dilakukan oleh Thales Alenia Space milik Prancis. Peluncuran akan mempergunaan roket Falcon 9 dari SpaceX, Amerika Serikat.

Capital expenditure (capex) proyek ini mencapai US$545 juta atau setara dengan Rp7,68 triliun. Terdiri dari porsi ekuitas senilai US$114 juta atau Rp1,61 triluun dan pinjaman US$431 juta (Rp6,07 triliun).

Pembiayaan berasal dari pinjaman Bank Kredit Ekspor Prancis dan didukung oleh Banco Santander, HSBC Continental Europe, dan Korea Development Bank. Selanjutnya, porsi pinjaman komersial didanai KDB dan Asian Infrastructure Investment Bank.

Proyek satelit multifungsi Satria-1 ini ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal ke-III 2023. Satelit Satria-1 dengan kapasitas 150Gbps tersebut, akan digunakan untuk pengadaan jaringan wifi di 150.000 titik pelayanan publik di seluruh Indonesia. Jadi, setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan 1Mbps/per detik.

“Dengan tersedianya pembiayaan atas satelit multifungsi Satria-1 ini juga memberi gambaran akan kepercayaan institusi keuangan global terhadap pemerintah dan iklim investasi di Indonesia,” ujar Johnny Gerard Plate.

Proyek pembangunan satelit multifungsi Satria-1 ini telah ditandatangani pada Rabu (24/2). Satelit multifungsi Satria-1 ini akan menyalurkan akses internet pada 150.000 titik dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia yang belum tersedia akses internet.

Sponsored

"Sebanyak 150.000 titik tersebut terdiri dari 3.700 fasilitas kesehatan, 9.300 sekolah dan pesantren, 47.900 kantor desa/kelurahan, serta 4.500 layanan publik lainnya," jelas dia.

Johnny G Plate mengaku telah bertemu dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard pada Kamis (25/2). Pertemuan tersebut membahas kelanjutan proyek pembangunan satelit multifungsi Satria-1 yang akan dibiayai negara tersebut. Selain proyek pembangunan satelit tersebut, Prancis juga akan terlibat dalam pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) untuk mendukung pemerintahan elektronik.

Prancis juga disebut akan berpartisipasi dalam sistem penyiaran digital TVRI yang disebut Improvement on Television Transmitting Station (ITTS) 3. Selain Prancis, Amerika Serikat dan Jepang juga tertarik membiayai proyek digitalisasi penyiaran.

“Pemerintah Prancis berkomitmen kuat akan ikut serta dan berusaha, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Di mana pada November 2022 nanti, akan tersedia infrastruktur yang mendukung analog switch off dan dimulai secara nasional penyiaran digital kita,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid