sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Daging impor Berdikari masuk Indonesia

Kementan memperkirakan defisit daging 2020 sebesar 294.617 ton.

Syah Deva Ammurabi
Syah Deva Ammurabi Sabtu, 30 Mei 2020 17:21 WIB
Daging impor Berdikari masuk Indonesia

Daging yang diimpor PT Berdikari (Persero) dari India telah tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Sabtu (30/5). Pada tahap awal ini ada 672 ton daging kerbau.

"Masuknya daging kerbau India ke Indonesia dapat menjaga ketersediaan bahan pangan nasional dan terpenuhinya kebutuhan bahan pangan protein, khususnya daging, serta menjaga stabilitas harga tetap terjangkau oleh masyarakat," kata Direktur Utama Berdikari, Harry Warganegara, via keterangan tertulis, beberapa saat lalu.

Total izin impor daging kerbau dari India yang diperkenankan sebanyak 50.000 ton. PT Berdikari juga telah mengantongi izin impor 10.000 daging sapi asal Brasil dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Rencananya didatangkan secara bertahap hingga akhir 2020.

Hingga kini, Berdikari telah menyelesaikan negosiasi kontrak dengan beberapa pemasok di India. Jumlah daging kerbau yang akan didatangkan sebanyak 1.960 ton.

Untuk daging sapi Brasil, badan usaha milik negara (BUMN) ini memiliki kesepakatan dengan sebuah pemasok sebanyak 1.120 ton. Bakal didatangkan bertahap hingga akhir Juni.

Dalam memasarkan daging tersebut, Berdikari menggandeng beberapa distributor dan menyalurkan langsung ke konsumen melalui saluran distribusi sendiri. Toko Daging Protein Berdikari dan lokapasar (marketplace), misalnya.

"Sebagai bagian dari BUMN klaster pangan, kami komitmen untuk men-support pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional, khususnya pada masa pandemi Covid-19 ini," jelasnya

Kebijakan importasi itu ditempuh untuk menutupi defisit daging 2020 yang diperkirakan 294.617 ton, berdasarkan prognosis Kementerian Pertanian (Kementan). Pemerintah juga menugaskan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk mengimpor daging kerbau India sebanyak 100.000 ton.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid