sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Geliat antusiasme calon pengantin gelar hajatan pascapandemi

Platform marketplace Bridestory yang menghubungkan calon pengantin dan vendor terpercaya mengalami lonjakan kunjungan.

Kartika Runiasari
Kartika Runiasari Rabu, 07 Sep 2022 06:52 WIB
Geliat antusiasme calon pengantin gelar hajatan pascapandemi

Indra dan Rina adalah salah satu dari banyak pasangan yang mengikat janji pernikahan di tengah masa pandemi. Persiapan pernikahan pasangan kelahiran tahun 1997 yang sudah hampir 80% terpaksa berubah karena situasi penyebaran Covid-19 varian Delta yang kian mengganas.

Semula keduanya ingin melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pada bulan Juli 2021 silam. Tak dinyana, bulan Juli tahun lalu itu menjadi puncak gelombang kedua Covid dengan situasi yang sangat mencekam. Jangankan menggelar resepsi pernikahan dengan lancar, kediaman sang mempelai wanita bahkan harus di-lockdown.

Bagaimana tidak, separuh warga di cluster perumahan tempat Rina tinggal tengah terinfeksi Covid-19 di pertengahan tahun 2021 itu. “Akhirnya kami putuskan menikah akad terlebih dahulu di bulan Juli, lalu resepsi digelar bulan September tahun kemarin,” kisah Rina kepada Alinea.id, Jumat (2/9).

Meski pasangan yang menjalin cinta sejak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini pada akhirnya tetap bisa menggelar resepsi, namun jumlah undangan sangat terbatas. Pasalnya, angka penularan Covid-19 varian Delta masih terbilang tinggi pada September. Alhasil, Rina tidak bisa mengundang semua teman dan kerabat. Tetangganya pun hanya segelintir saja yang diundang pada event spesial anak bungsu ini.

“Ya mau bagaimana lagi, rencana tinggal rencana, yang penting sekarang sudah sah dan tetap bisa resepsi,” tambah Rina yang baru melahirkan anak pertamanya ini.

Beruntung, memasuki tahun 2022 situasi penyebaran Covid-19 berangsur-angsur menurun. Di semester kedua tahun ini situasi bahkan sudah seperti sebelum pandemi atau menuju normal. Sekolah dan perkantoran kembali dibuka tanpa pembatasan waktu. Pun demikian dengan gelaran berbagai acara yang mengundang keramaian, tak terkecuali pesta pernikahan.

Inilah yang menjadi pertimbangan Rio Yudhoyono untuk mempersiapkan momen yang diharapkan sekali seumur hidup ini. Pekerja kreatif yang tinggal di Jakarta Selatan ini mulai mempersiapkan segala tetek bengek pesta pernikahan yang bakal digelar tahun 2023 mendatang.

“Yang paling utama persiapan mental dan tentu saja dealing dengan pasangan bagaimana nanti kehidupan setelah menikah. Orang sekarang bilangnya premarriage agreement ya. Selain itu sudah jelas persiapan dana,” ujarnya kepada Alinea.id, Kamis (1/9) terkait persiapan pernikahannya.

Sponsored

Lantas, apakah Rio dan pasangan memiliki pernikahan impian? “Tentu saja,” ujar lelaki 28 tahun asal Yogyakarta ini.

Foto Pixabay.com.

Ia pun membayangkan pesta pernikahan yang mewah dan megah bak royal wedding kalangan kerajaan. Plus kendaraan kereta kencana serta pesta yang digelar tujuh hari tujuh malam. 

“Tapi kan harus tahu diri makanya cukup yang simpel-simpel saja lah,” selorohnya.

Menurutnya, meski saat ini masih pandemi namun banyak orang sudah tidak terlalu mengkhawatirkan keadaan dengan melakukan pembatasan sosial. Buktinya, sudah banyak gelaran offline di tengah masyarakat baik pesta pernikahan, sunatan atau perkumpulan komunitas hingga keluarga besar.

Namun, untuk berjaga-jaga, Rio dan calon istrinya ingin tetap menyiapkan platform live streaming pernikahan. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini juga memilah prioritas persiapan pernikahan di tengah kesibukannya bekerja.

“Yang butuh dana lebih besar yang jadi prioritas, kalau urusan administrasi malah belum keurus. So far, catering dan make up ya yang paling prioritas biar enggak jadi bahan julid tamunya nanti,” tambahnya.

Ia pun menyadari menikah membutuhkan dana yang tak sedikit. Untuk itu, ia dan pasangan harus rela membongkar tabungan, bekerja lebih keras, dan menghemat  pengeluaran ‘duniawi’ atau kebutuhan lifestyle yang kurang diperlukan.

Secara teknis, Rio juga berencana menggunakan jasa wedding organizer (WO) namun saat pada hari ‘H’ pernikahan saja. “Kalau persiapan pernikahan by our self, enggak pake WO,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rio dan pasangan juga terjun langsung membeli printilan kebutuhan pernikahan. Tentunya ini demi kualitas pernikahan yang mereka impikan agar bermakna bagi setiap tamu undangan. Untuk membantu riset mereka mencari benchmark harga setiap kebutuhan pernikahan, Rio kerap berselancar di marketplace maupun mengunjungi toko satu per satu.

Geliat industri pernikahan

Rio menjadi salah satu dari sekian banyak pasangan yang tengah menanti momen spesial seumur hidup mereka; pernikahan. Geliat antusiasme para calon pengantin juga terekam dalam data yang dihimpun Bridestory.

Platform jasa pernikahan ini telah merilis data performa bisnis pernikahan dan media sosial selama semester I-tahun 2022 yang dirangkum ke dalam sebuah infografik bertajuk Good News from Bridestory. Analisa data menunjukkan dari awal tahun hingga pertengahan tahun 2022 ini, platform dan akun media sosial Bridestory mengalami perkembangan signifikan.

Hal ini seiring dengan kembalinya antusiasme para calon pengantin dalam merencanakan pernikahan impian di tengah situasi pandemi Covid-19 yang kian mereda. Kondisi ini menjadi pendorong bangkitnya industri pernikahan yang sempat terkena dampak luar biasa terutama di masa-masa awal pandemi Covid-19.

Bila dibandingkan dengan semester I-2021 lalu, jumlah calon pengantin yang mengunjungi platform Bridestory meningkat sebanyak hampir 1,5 kali lipat. 

“Hal ini membuktikan kebanyakan calon pengantin sudah kembali merasa aman dan percaya diri untuk memulai lagi proses perencanaan pernikahan mereka dan menjadikan Bridestory sebagai salah satu tools andalan untuk menemukan beragam inspirasi dan vendor pernikahan, serta memenuhi segala kebutuhan pernikahan mereka,” jelas CEO Bridestory Doni Hanafi dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Kamis (1/9).

Foto Pixabay.com.

Bridestory mencatat hingga Juni 2022, calon pengantin yang sedang mencari perlengkapan pernikahan dapat menemukan hampir 12.000 paket pernikahan. Terdapat pula hampir 3.000 paket Bridestory Deals yang memberikan penawaran harga terbaik untuk berbagai produk dan jasa pernikahan di Bridestory Store

“Selain lengkap, Bridestory juga selalu berusaha memberikan berbagai solusi dan keuntungan untuk para calon pengantin yang berbelanja di Bridestory Store. Mulai dari Bridestory Points yang bisa dikumpulkan untuk mendapat diskon di transaksi berikutnya, hingga fitur cicilan 0% hingga 24 bulan dan beragam opsi metode pembayaran melalui Bridestory Pay,” kata SVP of Sales, Operations & Marketing Bridestory Ayunda Wardhani.

Antusiasme calon pengantin yang terlihat meningkat ini seiring dengan keputusan pemerintah yang kembali mengizinkan diadakannya resepsi pernikahan dengan kapasitas 100%. Karenanya, pelaku bisnis jasa pernikahan pun menyambut baik era kembalinya kehidupan normal ini. Hal ini sekaligus menjadi salah satu alasan di balik fenomena wedding comeback di Indonesia. 

Sejak pemerintah memutuskan pernikahan bisa digelar dengan kapasitas full, para pasangan calon pengantin memang semakin bersemangat dan tertarik untuk mengakses aneka konten dan inspirasi seputar pernikahan yang disajikan secara rutin oleh Bridestory melalui akun-akun media sosial. 

Dengan angka followers sebesar lebih dari 900.000, akun instagram @thebridestory mencatat rata-rata interaksi mingguan mencapai 132.000 dan konten pernikahan berjumlah lebih dari 14.500. Tak heran, akun ini menjadi rujukan para calon pengantin di Indonesia dalam melakukan riset persiapan pernikahan.

Jalan kolaborasi

Bridestory menjadi salah satu one-stop wedding shopping spot dan marketplace pernikahan terbesar di Indonesia. Untuk diketahui, sebagai platform marketplace pernikahan di tanah air, Bridestory resmi diakuisisi Tokopedia sejak Juni 2019 lalu. Bridestory menjadi platform pernikahan yang menghubungkan calon mempelai dengan puluhan ribu vendor yang terkurasi.

Tokopedia juga mengakuisisi Parentstory yang menjadi marketplace dengan sistem keanggotaan untuk membantu orang tua mencari dan mencoba berbagai aktivitas terbaik bagi anak. Bergabungnya kedua platform ini membuat Tokopedia menjangkau segmen pasar baru dan memberikan nilai tambah kepada para pengguna Tokopedia.

Sejak didirikan pada tahun 2014, Bridestory berkembang menjadi platform pernikahan yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Bridestory juga akan menggelar event offline Bridestory Market 2022 yang berlangsung di ICE, BSD pada 6 sampai 9 Oktober mendatang.

Selain melakukan gelaran offline, Bridestory juga memiliki akun di Tokopedia yang menawarkan paket pesta pernikahan dari skala kecil sampai besar. Misalnya, paket intimate wedding seharga Rp43,7 juta hingga paket 400 pax undangan senilai Rp76 juta. Bridestory juga membuka down payment (DP) untuk pembelian paket tersebut.

Selain menawarkan paket pesta pernikahan, Bridestory juga menawarkan paket foto pre-wedding, candid wedding package, cincin pernikahan, wedding organizer, bundling musik dan master of ceremony (MC), paket akad nikah/pemberkatan, hingga paket gaun dan jas pengantin. 
Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Berita Lainnya
×
tekid