sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga batu bara melonjak, laba PTBA melambung

Laba bersih PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) melambung 66% pada kuartal I/2018 menjadi Rp1,45 triliun.

Sukirno
Sukirno Kamis, 19 Apr 2018 16:20 WIB
Harga batu bara melonjak, laba PTBA melambung

Laba bersih PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) melambung 66% pada kuartal I/2018 menjadi Rp1,45 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin, mengatakan perolehan laba tersebut melonjak tajam bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp870,8 miliar.

"Upaya perusahaan dalam mengimplementasikan strategi usaha yang efektif mampu membawa perusahaan meraih peningkatan kinerja keuangan," ujarnya seperti dilansir Antara, Kamis (19/4).

Dia menambahkan, pendapatan usaha perseroan juga mengalami pertumbuhan pada kuartal pertama 2018 menjadi Rp5,75 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp4,55 triliun.

"Peningkatan pendapatan itu ditopang kenaikan pendapatan dari penjualan batu bara ekspor, sedangkan pendapatan dari penjualan batu bara domestik relatif sama dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya," katanya.

Emiten berkode saham PTBA itu mencatat, penjualan batu bara ekspor untuk kuartal pertama 2018 sebesar 55% dari total pendapatan, sedangkan pendapatan atas penjualan batu bara domestik sebesar 43%. Sisanya sekitar 2% adalah pendapatan atas aktivitas usaha lainnya, yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit, dan jasa sewa.

Pada kuartal pertama 2018, lanjut dia, harga jual rata-rata batu bara bergerak positif sebesar 10% menjadi Rp892.243 per ton, dari Rp813.073 per ton pada periode sama tahun lalu.

"Kenaikan harga jual itu ditopang oleh penguatan harga batu bara Newcastle yang naik 26%, maupun harga batu bara thermal Indonesia yang naik 16%," paparnya.

Sponsored

Pada 2018 ini, Arviyan Arifin mengatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi batu bara sebesar 25,54 juta ton, naik 5% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 24,25 juta ton.

Perseroan juga menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan menjadi sebesar 25,88 juta ton dengan komposisi 53% atau 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 47% atau 12,15 juta ton untuk pasar ekspor.

Secara keseluruhan, dia menambahkan, target penjualan 2018 meningkat sebesar 2,25 juta ton atau 10% dibandingkan realisasi 2017 yang sebesar 23,63 juta ton.

"Peningkatan target ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batu bara medium to high calorie ke premium market seiring dengan semakin membaiknya harga batu bara, permintaan batu bara juga menunjukan pertumbuhan yang positif khususnya di wilayah Asean, di mana pada wilayah itu akan beroperasinya sejumlah PLTU baru," ujarnya.

Dalam rangka mendukung target itu, ia menyampaikan, perseroan menganggarkan investasi sebesar Rp6,55 triliun, terdiri dari Rp1,43 triliun untuk investasi rutin, dan sisanya Rp5,12 triliun untuk investasi pengembangan.

Berita Lainnya
×
tekid