sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga cabai picu inflasi Juli 2019

Harga bahan pokok terutama cabai masih menjadi penyebab inflasi nasional.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Kamis, 01 Agst 2019 13:32 WIB
Harga cabai picu inflasi Juli 2019

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga cabai merah, cabai rawit, beras dan uang sekolah yang naik menjadi pemicu terjadinya laju inflasi pada Juli 2019 sebesar 0,31%.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2019, antara lain cabai merah dan cabai rawit, di mana hal ini dikarenakan ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi cabai," kata Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Kamis (1/8).

Suharyanto memaparkan cabai merah memberikan andil inflasi sebesar 0,20% dan cabai rawit menyumbang andil inflasi 0,06%.

Kelompok bahan makanan yang juga memberikan sumbangan inflasi pada periode ini adalah harga ketimun, cabai hijau, apel, dan pir yang menyumbang inflasi masing-masing 0,01%.

Dari kelompok pendidikan, uang sekolah SMA menyumbang inflasi sebesar 0,02%, uang sekolah SD, SDM dan bimbingan belajar masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01%.

Meskipun demikian, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga, yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,36%.

Dengan demikian, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juli 2019 tercatat sebesar 2,36 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,32%.

"Memperhatikan laju inflasi Juli 2019 berarti inflasi cukup terkendali," kata Suharyanto.

Sponsored

Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi, yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06%.

Suharyanto menambahkan, dari 82 kota, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,88% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 148,33 dan terendah terjadi di Makassar sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 139,39," ujar Suharyanto.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,55% dengan IHK sebesar 158,34 dan terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 132,42. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid