sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG diperkirakan berada dalam ketidakpastian

Investor diminta tetap waspada akan katalis global maupun domestik yang membuat potensi laju penguatan indeks terhambat.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 21 Mei 2018 10:48 WIB
IHSG diperkirakan berada dalam ketidakpastian

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi masih berada pada kondisi ketidakpastian. Faktor global seperti perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan domestik seperti nilai tukar Rupiah terhadap dollar menjadi penyebabnya.

Resarch Division PT Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro, mengungkapkan, analisis dengan metode 'Bill william' memperlihatkan IHSG memasuki fase akselerasi dan momentum yang kembali melemah.

"Pasar saham berada pada wilayah ketidakpastian, tetap waspada akan katalis global maupun domestik yang membuat potensi laju penguatan indeks terhambat," ujarnya, Minggu (20/5).

Kenaikan suku bunga acuan juga berpotensi menjadikan saham sektor properti terhambat. Indeks pada perdagangan pada pekan ini diperkirakan, bergerak sideways cenderung melemah pada range pergerakan 5.796-5.870. 

"Investor masih disarankan untuk trading jangka pendek, hit and run," jelasnya.

Kendati begitu, pada awal pekan IHSG berpotensi menguat. Analis Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, mengawali pekan ketiga di bulan kelima, terindikasi IHSG berpotensi menggeliat naik. "Diperkirakan IHSG pada range 5.721 - 6.002," katanya, Minggu (20/5).

Hal itu didorong masih kuatnya fundamental perekonomian serta terlihat dari membaiknya laporan kinerja emiten kuartal I-2018, serta sikap optimis emiten baru yang terus menerus juga melakukan IPO hingga saat ini.

Selain itu, pertumbuhan perekonomian dan pasar modal dalam jangka panjang masih cukup menjanjikan. Tekanan yang masih berpeluang terjadi disebabkan beberapa faktor. Termasuk kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Sponsored

Beberapa saham yang bisa dikoleksi pada perdagangan pekan ini di antaranya BBNI, SRIL, WSBP dan BJTM.

Berita Lainnya
×
tekid