sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IMF memandang kinerja ekonomi Indonesia akan terus menguat pada 2022-2023

IMF juga menyampaikan rekomendasi kebijakan yang sejalan dengan arah kebijakan Bank Indonesia.

Hermansah
Hermansah Rabu, 23 Mar 2022 19:57 WIB
 IMF memandang kinerja ekonomi Indonesia akan terus menguat pada 2022-2023

Dana Moneter Internasional (IMF) menilai, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan di tengah pandemi, didukung oleh kinerja makroekonomi yang kuat, serta respons kebijakan yang tegas dan menyeluruh.

Respons kebijakan tersebut mencakup paket kebijakan yang tertuang dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kebijakan moneter yang akomodatif, dan upaya di sektor keuangan untuk mendorong kredit.

“Dewan Direktur IMF menyampaikan apresiasi dan catatan positif terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh Indonesia, ujar Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menanggapi hasil asesmen IMF yang disampaikan dalam laporan Article IV Consultation 2021 yang dirilis, Rabu (23/3).

Adapun catatan IMF tersebut adalah, pertama, komitmen otoritas untuk mengembalikan batas atas defisit fiskal sebesar 3 persen pada 2023 secara gradual. Kedua, komitmen otoritas kebijakan moneter untuk berada ahead of the curve dengan tetap memerhatikan tingkat inflasi. Ketiga, upaya otoritas untuk mendorong pendalaman dan inklusi pasar keuangan, khususnya  melalui  digitalisasi.

Keempat, komitmen otoritas untuk melanjutkan  reformasi struktural melalui reformasi di sektor riil  dan sektor keuangan untuk meningkatkan investasi, mendorong pertumbuhan, dan memitigasi dampak scarring dari pandemi. Kelima, komitmen otoritas untuk mengatasi dan memitigasi perubahan iklim.

“Dalam laporannya, IMF memandang kinerja ekonomi Indonesia akan terus menguat pada 2022-2023 didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan dukungan kondisi komoditas global,” ujar Erwin, dalam keterangan tertulisnya.

Meskipun demikian, lanjut Erwin, IMF mencermati beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai, terutama terkait dengan munculnya varian virus baru dan kemungkinan pengetatan kondisi keuangan global akibat normalisasi kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan.

Lebih lanjut, IMF menyampaikan rekomendasi kebijakan yang sejalan dengan arah kebijakan Bank Indonesia, terutama terkait normalisasi kebijakan likuiditas, financial deepening dan digitalisasi.

Sponsored

Erwin menyampaikan, BI menyambut baik hasil asesmen IMF tersebut.  Proyeksi positif IMF tersebut, ujarnya, sejalan dengan hasil asesmen BI yang memperkirakan momentum perbaikan ekonomi nasional akan berlanjut pada 2022.

“Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sinergi kebijakan dengan otoritas terkait terus dilakukan, khususnya dalam rangka akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi produktif, dan upaya mendorong peningkatan pembiayaan  pada sektor-sektor prioritas,” tandasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid