sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia belajar e-commerce dari Singapura

Kemenko Perekonomian dan Kementerian Riset Teknologi dan Dikti menandatangani nota kesapahaman (MoU) dengan Singapura

Cantika Adinda
Cantika Adinda Senin, 12 Mar 2018 14:42 WIB
Indonesia belajar e-commerce dari Singapura

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) dan Kementerian Riset Teknologi dan Dikti (Kemeristek Dikti), menandatangani nota kesapahaman (MoU) dengan Singapura, Senin (12/3). Kerjasama itu dalam rangka melaksanakan program memajukan e-commerce di Indonesia. Program tersebut didukung Temasek International Foundation (TFI).

Kedua program tersebut adalah capacity building on e-commerce logistic in Indonesia, antara Kemenko Perekonomian dan Singapore Coorperation Enterprise. Program lainnya adalah, capacity building for technical education in supply chain management for e-commerce.

Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi, menjelaskan, program ini bertujuan membangun kemampuan peserta dari Indonesia yang berasal dari PT Pos Indonesia (Persero). BUMN lain yang bergerak di bidang logistik e-commerce dan unsur pemerintah terkait.

Dana yang disediakan oleh TFI untuk program capacity building on e-commerce logistic in Indonesia sebesar 620.899 dollar Singapura. Sedangkan program capacity building for technical education in supply chain management for e-commerce sebesar 482.120 dollar Singapura. 

"Kita lebih banyak belajar dengan mereka. Bentuknya macam-macam, ada workshop dan sebagainya. Mereka menyediakan tenaga ahli. Intinya kita mengadakan semacam workshop untuk capacity building baik dari bumn K/L yang berkaitan dengan logistic ec-ommerce," jelas Elen.

Kemeneko Perekonomian menugaskan PT Pos Indonesia, berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Iainnya, yang secara kolektif bertindak sebagai agregator/konsolidator untuk produk UMKM. sekaligus membantu produk mereka untuk masuk ke pasar luar negeri.

Direktur PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono berharap, kerja sama ini bisa meningkatkan sumber daya manusia di PT Pos Indonesia. Sehingga memudahkan pihaknya menyiapkan infrastruktur logistik e-commerce yang efisien. Sekaligus menghindari posisi yang diisi orang tidak kompeten.

Apalagi industri ini harus mendapatkan dukungan dari tiga elemen besar yakni, people, network, technology. “People harus disiapkan, network PT Pos sudah punya basisnya. Tinggal memperbaiki infrastruktur dan proses bisnis, Teknologi harus jadi faktor kesuksesan kami," terang Gilar.

Sponsored

Sementara itu Chief Executive TFI, Benediktus Cheong, menjelaskan, pihaknya baru pertama kali mendukung program pertukaran pembelajaran, yang saling melengkapi dari berbagai area fokus berdasarkan tema logistik e-commerce secara keseluruhan.

"KKami berharap akan terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat, dengan wawasan baru dan gagasan yang dihasilkan dan jaringan kerjasama diperkuat," tutur Benediktus.
 

Berita Lainnya
×
tekid