sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Industri pengolahan akan tetap jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3 persen hingga 5,9 persen, investasi juga diharapkan didorong tumbuh tinggi tahun 2023.

Edo Sugiyanto
Edo Sugiyanto Kamis, 21 Apr 2022 14:16 WIB
Industri pengolahan akan tetap jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan sektor industri pengolahan diperkirakan akan tetap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Keberlanjutan pengembangan tujuh sektor prioritas akan menjadi pendukung pertumbuhan tersebut.

Sektor prioritas itu adalah makanan dan minuman, tekstil, dunia otomotif, farmasi, dan alat kesehatan juga program industri hijau, serta perluasan penerapan industri 4.0.

"Ekspor juga didorong agar tumbuh 6 hingga 7,3 persen, pertumbuhan ini tentu akan berasal dari peningkatan permintaan global seiring dengan membaiknya kondisi global dan peningkatan produktivitas," kata Suharso dalam Rapat Koordinator Pembangunan Pusat 2022, Kamis (21/4).

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3 persen hingga 5,9 persen, investasi juga diharapkan didorong tumbuh tinggi tahun 2023 dengan berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur prioritas, pelaksanaan industrialisasi peningkatan investasi pada industri yang ramah lingkungan.

Kemudian rasio gini akan dijaga pada level 0,375, indeks pembangunan manusia ditargetkan pada rentang 73,31 sampai 73,49, penurunan gas emisi pada rumah kaca akan ditekan hingga 27,02 persen, nilai tukar petani ditargetkan 103 sampai 105, dan nilai tukar nelayan 106 hingga 107.

"Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang sebesar 5,3 persen hingga 5,9 persen. Maka dari sisi pengeluaran pertumbuhan itu memerlukan dorongan konsumsi masyarakat yang diperkirakan dapat tumbuh 5,2 sampai 5,4 persen," katanya.

Sasaran pembangunan rencana kerja pemerintah tahun 2023 ditetapkan dengan arah kebijakan pembangunan yang meliputi, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, tingkatan kualitas sumber daya manusia dalam kesehatan dan pendidikan, penanggulangan pengangguran disertai peningkatan pekerjaan layak, serta mendorong pemulihan dunia usaha.

Kemudian, mendorong pemulihan dunia usaha industri, revitalisasi industri, dan penguatan riset, pembangunan rendah karbon dan transisi energi sebagai respons terhadap perubahan iklim, percepatan pembangunan infrastruktur dasar antara lain air bersih dan sanitasi dan pembangunan ibukota Nusantara.

Sponsored

"Target pembangunan dan sasaran pada tahun 2023 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,3 sampai 5,9 persen, tingkat kemiskinan mudah-mudahan kita bisa tekan 7,5 sampai 8 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,3 hingga 6 persen," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid