sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inilah skenario pengembangan bank syariah ala DSN

Kementerian BUMN mengkaji rencana merger Bank BUMN Syariah untuk memperkuat modal unit intermediasi syariah.

Hermansah
Hermansah Rabu, 21 Feb 2018 12:32 WIB
Inilah skenario pengembangan bank syariah ala DSN

Wacana merger Bank BUMN Syariah kembali mengemuka. Isu itu berhembus seiring niat Kementerian BUMN merger Bank BUMN Syariah untuk memperkuat modal unit intermediasi syariah.

Saat ini terdapat empat Bank BUMN Syariah yakni PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, PT Bank Mandiri Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara

Lantas seperti apa respon dari praktisi perbankan syariah?

Pengamat perbankan syariah yang juga Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Adiwarman Karim, mengaku DSN memiliki tiga skenario pengembangan bank syariah di Indonesia. Seperti apa?

1.    Merger Bank BUMN Syariah

Adiwarman optimistis skenario ini saja dilakukan. Tetapi ada baiknya sebelum benar-benar direalisasikan, pemerintah terlebih dahulu membuat pra kondisi sekitar dua tahun. Tujuannya agar masing-masing pihak yang terlibat merger menyesuaikan diri sesuai dengan kebutuhan. “Pasti akan ada penyesuaian jumlah manager, kepala cabang dan sebagainya,” kata dia kepada Alinea.id.

Keuntungan skenario ini akan meningkatkan skala usaha Bank BUMN Syariah. Sedangkan kekurangannya, berpotensi memengaruhi kinerja saham induk dari Bank BUMN Syariah tersebut. 

2.    Membuat induk perusahaan bank BUMN syariah

Sponsored

Bank BUMN Syariah terdiri dari Bank BTN Syariah, BNI Syariah, Mandiri Syariah dan BRI Syariah. Agar kinerja bank syariah di masa depan semakin bagus, pemerintah dinilai lebih baik membuat induk usaha atau holding Bank BUMN syariah.

Nah, di bawah induk usaha itu ada beberapa entitas yang selama ini menjadi kelebihan dari Bank BUMN Syariah. Seperti, Bank BUMN Syariah yang fokus pada bisnis properti, korporasi dan UKM.

3.    Menyuntikkan modal Bank BUMN Syariah terbesar

Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan Bank BUMN terbesar. Andaikata pemerintah menyuntikan modal hingga 10 kali lipat dari kondisi saat ini, Adiwarman yakin akan meningkatkan skala usaha bank tersebut.  Disisi lain, pemerintah tidak perlu melebur Bank BUMN Syariah lain menjadi satu.

Masing-masing dari skenario di atas memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentunya perlu kearifan dalam memilih skenario mana dan memungkinkan diaplikasikan di tanah air.  “Semuanya memungkinkan untuk diaplikasikan,” ucap dia.

Kinerja industri keuangan syariah tumbuh semakin positif. Aset perbankan syariah hingga November 2017 tumbuh 11,09% year to date (YTD) dengan nilai pembiayaan sebesar 10,66% YTD.

Meski demikian, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan syariah baru 8,11%. Artinya, setiap 100 orang baru delapan orang yang memahami sektor jasa keuangan syariah.

Sedangkan tingkat inklusi atau masyarakat yang menggunakan keuangan syariah untuk pendanaan baru 11,06%. Dengan demikian, dari 100 masyarakat Indonesia hanya 11 orang yang menggunakan transaksi keuangan di sektor keuangan syariah.

Berita Lainnya
×
tekid