sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inocycle Technology Group tambah pabrik baru daur ulang sampah

Langkah ini merupakan upaya INOV membantu pemerintah mengurangi dan mengatasi masalah sampah plastik.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 10 Feb 2021 18:41 WIB
Inocycle Technology Group tambah pabrik baru daur ulang sampah

Emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), kembali melakukan ekspansi dengan menambah pabrik recycled polyester staple fiber (Re-PSF) dan bukan tenunan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Direktur INOV Victor Choi mengatakan, langkah ini merupakan upaya INOV membantu pemerintah mengurangi dan mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia. Untuk merealisasikan rencana ini, INOV melakukan transaksi jual beli untuk bangunan beserta mesin dan perlengkapannya dari PT Hilon Indonesia senilai Rp75 miliar di luar Pajak Penambahan Nilai (PPN) sebesar 10%.

"Permasalahan sampah plastik di Indonesia telah menjadi hal yang serius dan perlu adanya langkah mitigasi agar tidak semakin membahayakan lingkungan, terutama laut Indonesia. Kami sebagai perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang, berkomitmen membantu pemerintah Indonesia dalam menanggulangi sampah plastik, salah satunya dengan menambah pabrik Re-PSF dan bukan tenunan (Non-Woven) kami di Sulawesi," kata Victor dalam keterangan resminya, Rabu (10/2).

Langkah ini bertujuan agar lebih banyak sampah plastik yang bisa dikumpulkan dan diolah kembali oleh INOV, untuk menghasilkan produk-produk yang tak kalah berkualitas dengan produk dari bahan plastik yang masih virgin.

Transaksi dengan Hilon juga bertujuan untuk memperluas dan memperkuat bisnis bukan tenunan (non-woven) dan washing facility yang sudah ada, serta memperluas bisnis fiber dengan menambah fasilitas Re-PSF di Makassar.

Sebelumnya, jaringan produksi INOV hanya terbatas di Pulau Jawa dan Sumatera, sehingga perlu untuk membangun rantai pasokan produksi nasional agar dapat mengurangi beban biaya logistik yang tinggi.

“Jaringan produksi kami saat ini masih terbatas di Jawa dan Sumatera dan kami belum memiliki jaringan produksi, serta penjualan lokal untuk memenuhi permintaan di wilayah Sulawesi. Maka, kami telah menetapkan rencana untuk memperluas jaringan produksi dan mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dengan membangun pabrik Re-PSF dan nonwoven di dekat Makassar, untuk memenuhi permintaan seluruh wilayah Sulawesi secara lokal,” ujarnya.

Tercatat, pada 1 Februari 2021, INOV telah menandatangani perjanjian pengikatan untuk melakukan transaksi jual beli tanah dan bangunan, mesin, serta perlengkapannya dengan PT Hilon Indonesia. Melalui transaksi ini INOV membeli dua pabrik dari PT Hilon, yang terletak di Kabupaten Gowa dan Takalar, Sulawesi Selatan, serta satu bangunan gudang di Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sponsored

Pabrik di Kabupaten Gowa terdiri dari tanah seluas 39.640 m2 dan bangunan seluas 11.359 m2. Sementara untuk pabrik di Kabupaten Takalar terdiri dari tanah seluas 36.973m2 dan bangunan seluas 9.500 m2.

Sedangkan bangunan gudang di Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara terdiri dari tanah seluas 2.000 m2, dan bangunan seluas 2.000 m2. Pabrik baru INOV di Sulawesi ditargetkan akan memiliki kapasitas produksi yang sama dengan pabrik di Deli Serdang, yaitu mencapai 500 ton per bulan.

Sebagai informasi, sebelumnya INOV telah memiliki pabrik Re-PSF dan Washing Facility yang tersebar di Karanganyar (Jawa Tengah), Mojokerto (Jawa Timur), dan Tangerang (Banten). Pabrik terbaru INOV berada di kota Deli Serdang (Sumatera Utara) dan sudah beroperasi sejak awal Juli 2020, dengan kapasitas produksi mencapai 500 ton per bulan.

Dengan adanya penambahan pabrik baru di wilayah Makassar, INOV berharap dapat memperluas rantai pasokan bahan baku dari daerah-daerah yang sebelumnya belum tercapai oleh perseroan.

Dengan hadirnya pabrik baru ini, Victor berharap ke depannya, permintaan dan dukungan untuk produk-produk daur ulang akan meningkat.

"Kami akan terus memperluas kapasitas produksi Re-PSF untuk mempertahankan keunggulan pasar saat ini dan mendorong bisnis kami di pasar global,” tutur Victor.

Berita Lainnya
×
tekid