sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kalbe akan bangun dua pabrik lagi

Anggaran untuk membangun dua pabrik tersebut diperkirakan mencapai Rp800 miliar dan berasal dari internal.

Sukirno
Sukirno Rabu, 07 Mar 2018 23:42 WIB
Kalbe akan bangun dua pabrik lagi

PT Kalbe Farma Tbk berencana membangun pabrik di Cikarang dan Myanmar senilai Rp800 miliar.

Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan berencana melakukan ekspansi dengan membangun dua pabrik baru di Indonesia dan Myanmar, sebagai upaya mengembangkan pasar regional Asean. Anggaran untuk membangun dua pabrik tersebut diperkirakan mencapai Rp800 miliar dan berasal dari internal.

"Pabrik baru akan kami bangun tahun ini melalui empat anak usaha Kalbe. Investasi sekitar Rp500 miliar-Rp600 miliar di Cikarang," tuturnya, Rabu (7/3).

Pabrik itu rencananya berjarak sekitar 1-2 kilometer dari lokasi produksi yang baru diresmikan, diproyeksikan selesai pada 2019. Proses produksi secara komersial baru akan dimulai pada 2020. Pabrik seluas 20 hektar tersebut akan memproduksi produk kesehatan seperti obat bebas dan suplemen untuk pasar ekspor dan domestik.

Investasi untuk pabrik menelan separuh dari total belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. Perseroan menganggarkan capex senilai Rp1 triliun-Rp1,5 triliun dari kas internal.

Perseroan juga telah mempersiapkan strategi, serta ekspansi ke luar negeri. Perseroan memang sedang mempersiapkan ekspansi ke pasar Asean, Timur Tengah, dan Afrika.

Pembukaan pasar regional dilakukan dengan membuka kontak layanan pelanggan dan kerja sama mitra lokal di negara besar Asean, seperti Filipina, Vietnam, dan Myanmar. Sedangkan, penjualan akan ditingkatkan di Sri Lanka, Timur Tengah, Afrika, terutama Nigeria dan Afrika Selatan.

Khusus di Myanmar, manajemen Kalbe Farma akan membangun pabrik dengan investasi diperkirakan mencapai Rp200 miliar. Perseroan akan bekerja sama degan perusahaan lokal untuk memproduksi produk farmasi.

Sponsored

Tiga produk ekspor yang disiapkan Kalbe Farma, di antaranya farmasi, produk kesehatan, dan nutrisi. Perseroan akan mengkaji produk yang lebih diminati pasar luar negeri agar memiliki strategi bisnis yang tepat.

"Saat ini, kontribusi ekspor sebesar 6%, mudah-mudahan setiap tahun akan naik 1%," tuturnya.

Kalbe Farma merupakan salah satu produsen produk kesehatan terbesar di Asia Tenggara. Saat ini, Kalbe Farma memiliki 35 anak usaha dan 10 fasilitas berstandar internasional. 

Kalbe Farma membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 7%-9% pada tahun ini bila dibandingkan dengan periode 2017. Sepanjang tahun lalu, pendapatan KLBF hanya naik 4,3% menjadi Rp 20,19 triliun dari sebelumnya Rp 19,37 triliun. Adapun laba bersih naik 3,5% menjadi Rp 2,38 triliun dari sebelumnya Rp 2,3 triliun.
 

Berita Lainnya
×
tekid