sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kementerian PUPR ujicoba campuran beraspal limbah plastik

Ujicoba dilakukan di jalan sepanjang 90 meter dengan lebar 15 meter dan ketebalan perkerasan 5 sentimeter.

Satriani Ariwulan
Satriani Ariwulan Jumat, 15 Des 2017 15:23 WIB
Kementerian PUPR ujicoba campuran beraspal limbah plastik

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) kembali melakukan ujicoba campuran beraspal yang menggunakan limbah plastik atau dikenal aspal plastik. Ujicoba dilakukan bekerjasama dengan Astra Infra Toll Road sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Tangerang-Merak di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area KM 43 arah Merak, Kamis (14/12). 

Sebelumnya ujicoba telah dilakukan di Bali, Bekasi, Makassar dan Solo. 

Adapun jalan yang dilakukan ujicoba sepanjang 90 meter dengan lebar 15 meter dan ketebalan perkerasan 5 sentimeter, menggunakan 150 ton aspal bersama campuran limbah plastik sebanyak 6% dari total aspal atau sebanyak 600 kg limbah plastik yang didatangkan dari Bandung. 

"Aspal plastik ini memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki tingkat perkerasan yang lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda kendaraan saat aspal basah dilalui kendaraan, dan daya tahannya juga semakin meningkat bila dibandingkan dengan aspal biasa," kata Kepala Balitbang Danis H Sumadilaga. 

Menurut Danis, penerapan aspal plastik adalah bagian dari inovasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR untuk mengurangi limbah plastik yang sudah menjadi isu global. Berdasarkan data dari Jambeck di 2015 diperkirakan 3,32 juta metrik ton limbah plastik di Indonesia belum terkelola baik dimana 0,48-1,29 juta metrik ton masuk ke laut. 

"Untuk mengurangi limbah plastik, pada tahap awal ini kami akan menyediakan alat pencacah plastik sebanyak 1000 unit yang akan kami distribusikan ke Balai Besar atau Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di seluruh Indonesia. Diharapkan nantinya alat itu bisa ikut mendukung pelaksanaan pemeliharaan jalan nasional," ujarnya. 

Meski demikian, dalam aspal plastik tersebut, ada batas optimum yang harus diperhatikan saat mencampur aspal dengan plastik. Sehingga jika melewati batas optimal tersebut, maka aspal akan mudah getas atau mengalami keretakan. 

"Saat ini plastik masih sebagai campuran pada aspal dengan takaran yang sudah ditentukan. Penambahan 6% limbah plastik terhadap berat aspal pada campuran akan meningkatkan stabilitas sebesar 40% dan lebih tahan terhadap deformasi serta retak lelah," katanya. 

Sponsored

Penggunaan limbah plastik tersebut juga sudah dinyatakan aman dan bebas dari ancaman racun pada plastik. Hal tersebut sudah dilakukan lewat berbagai uji klinis di Balitbang PUPR tentang limbah plastik tersebut. 

Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandalasakti, Sunarto Sastrowiyoto mengatakan apabila hasil ujicoba tahap pertama di kawasan Rest Area positif, maka selanjutnya akan dicoba di jalan utama.  

Berita Lainnya
×
tekid